Tragedi Kebakaran Inul Vizta Manado
Korban Selamat Tragedi Inul Vizta Trauma! "Kami Hampir Jadi Sate Panggang!"
"Kami ibaratnya seperti ada dalam oven. Hampir jadi seperti sate panggang. Saya trauma bahkan jika mendengar nama tempat karaoke itu."
Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Winny Muaya merupakan korban selamat dari tragedi kebakaran maut di Inul Vizta, Minggu subuh (25/10/2015).
Wanita berusia 29 tahun ini terkapar tidur sembari menahan sakit akibat pecahan beling yang mengenai kaki dan tangan, serta wajahnya yang melepuh sudah berangsung sembuh.
Ditemui Tribun Manado, Selasa (27/10/2015) di Rumah Sakit RSUP Kandou Malalayang ruang Irina A, Kamar B5, warga Modoinding ini menceritakan kejadian yang hampir merenggut nyawanya itu.
Walaupun dalam keadaan tangan kanan sedang diinfus serta menggunakan oksigen dia menceritakan kejadian yang menurutnya tak akan dia lupakan seumur hidupnya itu.
Kala itu, menurut Winny, dia bersama enam temannya sedang bermalam minggu menghabiskan akhir pekan di Inul Vizta.
Mereka menyewa ruang karaoke di room 355 lantai tiga.
"Saat itu kami asik menyanyi, tiba-tiba suasana ruangan ber-AC menjadi panas, saat buka pintu ternyata asap sudah banyak kemudian lampu padam. Tidak ada bunyi alarm, tidak ada tabung pemadam. Kalau ada alarm otomatis pengunjung tahu ada keadaan darurat," jelasnya.
Winny dan teman-temannya bisa menyelamatkan diri saat kaca di lantai tiga dipecahkan petugas.
"Saya batuk-batuk dan wajah sudah penuh arang, sampai saat ini saya masih terus batuk-batuk dan keluar lendir warna hitam," ujarnya.
Lanjutnya, "kami ibaratnya seperti ada dalam oven. Hampir jadi seperti sate panggang. Saya trauma bahkan jika mendengar nama tempat karaoke itu," tuturnya.
Winny mengaku trauma jika mengingat kejadian itu.
"Saya trauma, saya terus mimpi musibah saat itu. Ini kemurahan Tuhan saya diberi kesempatan hidup dan lolos dari kepulan asap," tuturnya sembari sesekali menghirup oksigen.
Dia menyayangkan pihak manajemen tidak menyiapkan alarm emergency, pintu darurat maupun tangga darurat di tempat karaoke ternama itu.
Sebagai tempat karaoke ternama, menurutnya, pihak management harusnya memerhatikan keselamatan pengunjung.
"Setidaknya mereka ada usaha untuk selamatkan pengunjung. Saya minta tolong pada managemen bertanggungjawab atas musibah ini," tandasnya. (Tribun Manado/Ferdinand Ranti)