Tragedi Kebakaran Inul Vizta Manado
Silvia dan Brayen Kaawoan Dikubur Dalam Satu Liang Lahat
"Semua kita tidak menghendaki kematian, namun semua tinggal menunggu waktu saja, dan dengan kejadian ini, keluarga tetap bersabar."
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO/ALPEN MARTINUS
Kakak beradik Silvia dan Brayen Kaawoan, dua korban tragedi maut Inul Vizta dimakamkan dalam satu liang lahat, Senin (26/10/2015). (TRIBUNMANADO/ALPEN MARTINUS)
Dua korban ini meninggalkan satu orang kakak dan dua orang tua.
Ia menambahkan, bahwa Silvia jarang sekali keluar rumah atau pergi jalan -jalan, tapi kalau Brayen sering ke Koka bertemu dengan Sintia.
"Namun, hari itu adiknya (Brayen) ajak Silvia ke Manado, dan mereka berdua pergi sejak siang, pamit hanya bilang mau ke Manado," jelasnya. Ternyata itu adalah pamitan terakhir dua anak mereka.
Tidak ada firasat apa-apa, saat mengizinkan ke dua anaknya tersebut pergi ke Manado.
"Nanti kami dapat telepon pagi, bahwa mereka sudah meninggal," katanya.
Dijelaskan, bahwa dua korban ini, belum memberitahukan rencana mereka kepada orang tua, namun ajal sudah menjemput. (Tribun Manado/Alpen Martinus)