Tragedi Kebakaran Inul Vizta Manado
IPDN Berduka, Pengasuh dan Staf Jadi Korban Kebakaran Inul Vizta
Dukacita dirasakan oleh seluruh civitas academica Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kampus Tondano.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID,TONDANO- Dukacita dirasakan oleh seluruh civitas academica Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kampus Tondano, lantaran kehilangan tiga orang menjadi korban kebakaran tempat Karaoke Inul Vizta Manado dini hari tadi.
Tiga korban tersebut yaitu Silvia Kaawoan Warga Romboken (25) yang mepakan pegawai honor di IPDN, dan adiknya Brayen Kaawoan (20) warga Romboken yang bertugas sebagai pengamanan dalam (Pamdal) IPDN, dan Bilman Simatupang (23)warga Desa Andiljaya Jambi pegawai IPDN yang bertugas sebagai pengasuh.
Saat tiba desa Tampusu kecamatan Remboken, ketiga jenazah yang sudah dalam peti, langsung dibawa ke kampus IPDN untuk disemayamkan di gedung gereja kampus, sekaligus dilakukan ibadah. Ibadah nampak dihadiri oleh Alex Wowor Dirut IPDN, Roosje Langi mantan dirut IPDN, pemerintah kecamatan dan desa, semua praja, keluarga korban, dan masyarakat.
Selama ibadah berlangsung, Syane Kumotoy ibu Silvana dan Brayen nampak tak bisa menahan air mata, sampai terlihat lemah. Pun dengan Wiby Kaawoan ayah dua korban mencoba tegar, meski kesedihan nampak di wajahnya, karena kehilangan dua orang anak yang dicintainya.
"Kami merasa berat, namun sebagai umat yang percaya kami berserah saja pada Tuhan," ujarnya sembari memapah istrinya yang terua dirundung duka.
Ia menambahkan, tidak ada firasat apa-apa, saat kedua anaknya minta izin pergi ke Manado."Mereka hanya bilany mau ke manado," ujar mereka mengenang izin perpisahan dari anak mereka.
Usai dari IPDN, dua jenazah tersebut dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Sementara jenazah Bilmam masih berada di Kampus IPDN dan menunggu rencana untuk dikirim ke tanah kelahirannya di Jambi.
"Malam ini akan ke bandara, akan melalui Jakarta, Palembang, kemudian ke Jambi, petinya kan harus khusus," jelas Alex Wowor Dirut IPDN Kampus Tampusu. Ia menambahkan, kejadian ini menjadi pukulan berat baginya.
"Saya kaget dan terkejut, dan ini merupakan musibah," ujarnya. Ia menambahkan, padahal malam itu, Bilman datang ke rumahnya di Manado, untuk menandatangangi SPPD untuk pelatihan peningkatan kapasitas tenaga pengasuh di Akpol Semarang.
"Sebenarnya dia (Bilman) berangkat pagi ini. Semalam juga sebenarnya saya suruh menginap saja, karena mereka berempat, tapi namanya anak muda, malam minggu lagi, ya tidak bisa dicegah," jelasnya.
menurutnya, dalam keseharian, tiga korban ini sangat baik, khususnya Bilman."Bilman ini pekerjaannya baik, santun, makanya terpilih untuk pelatihan di Semarang, pacarnya juga baik, termasuk adik pacarnya," jelas dia. Ia menambahkan, belum memikirkan untuk pemberian santunan kepada keluarga korban.
"Santunan selama ini belum terpikirkan, mungkin nanti," jelas dia.
Menurut informasi, bahwa ketiga korban ini ke Inul Vista bersama dengan Sinta Sajow warga Koka pacar Brayen, yang kemudian menjadi korban meninggal dunia akibat kejadian naas tersebut.