Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi Kebakaran Inul Vizta Manado

Hujan Air Mata di RSUP Kandou

Suara-suara riang dari room satu ke room lainnya di Inul Vizta Manado, Minggu (25/10) dini hari berubah menjadi jerit histeris ketakutan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO/VALDY SUAK
Kleuarga korban tragedi kebakaran maut di Inul Vizta Manado jatuh pingsan di ruang jenazah RSUP Kandou Manado, Minggu (25/10/2015). (TRIBUNMANADO/VALDY SUAK) 

Kapolda Sulut Brigjen Wilmar Marpaung bersama Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana Mandagi, serta Direskrimum Kombes Pol Pitra Ratulangi pun juga datang ke RSUP Kandou Malalayang Manado.

Ketiganya pun menyampaikan duka cita dan membesuk korban yang tengah dirawat di rumah sakit itu. Sebelumnya, tiga petinggi polisi ini melakukan pengecekan langsung di lokasi kejadian.

Kemarin siang, keluarga korban pun langsung membawa jenazah ke rumah masing-masing untuk disemayamkan.

Menurut informasi yang dihimpun Tribun Manado, kebakaran itu terjadi 15 menit memasuki hari Minggu.

Saat itu, sekitar pukul 00.15 Wita, seorang karyawan, Kevin sedang membersihkan Room 223. Ketika matanya mengarah di antara Room 228 dan 229, dia melihat kepulan asap keluar.

Dia panik kemudian melapor ke atasannya. Begitu api dan asap membesar, para karyawan mencoba mengevakuasi pengunjung. Sebagian lain menghubungi pemadam kebakaran.

Suasana begitu ramai karena pengunjung panik. Puluhan orang terjebak di dalam ruangan. Sedang mereka yang berhasil keluar, wajahnya berarang dan mengalami sesak napas.

Teriakan minta tolong terdengar di sana-sini. Pengunjung yang ada di lantai dua memecah kaca jendela memakai botol dan ada beberapa di antaranya meloncat.

"Ada yang meloncat. Tapi saya tidak tahu apa- apa lagi. Saya sesak napas. Saya panik, saya lari keluar," ungkap Kevin.

Warga yang berada di luar gedung karaoke awalnya mengira ada perkelahian. Setelah kaca gedung pecah lalu memunculkan asap, mereka baru sadar jika gedung itu terbakar.

Selang beberapa menit kemudian, sebanyak 10 armada pemadam kebakaran datang. Namun regu pemadam sulit memadamkan api lantaran si jago merah berkutat di dalam gedung.

Akhirnya jendela-jendela dipecahkan untuk memudahkan pemadaman dan evakuasi korban.

Polisi pun siaga. Mobil ambulans dari berbagai rumah sakit juga disiagakan.

Dini hari itu suasananya benar-benar mencekam dan penuh kepanikan.

Beberapa pengunjung berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS Siloam dan RS Pancaran Kasih.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved