BP2IP Amurang Dibuka Pertengahan Tahun 2016
Pembangunan Balai Pendidikan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Amurang, yang berlokasi di Desa Tawaang, Kecamatan Tenga sudah memasuki tahap akhir.
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Andrew Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID,AMURANG-Pembangunan Balai Pendidikan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Amurang, yang berlokasi di Desa Tawaang, Kecamatan Tenga sudah memasuki tahap akhir.
Diperkirakan BP2IP akan segera beroperasi pada pertengahan tahun 2016. Karena itu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Minahasa Selatan (Minsel), Farry Liwe mengatakan penerimaan pendaftaran pada pertengahan 2016 tersebut juga mengacu pada penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran 2016-2017.
"Formulir penerimaan pendaftaran siswa baru sudah disebar dan pemerintah akan menyoliasisasikan ini kepada setiap masyarakat. Memang selama ini terjadi penundaan penerimaan siswa baru karena menunggu pembangunan gedungnya selesai," ujar Liwe, Jumat (25/9).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel akan memproritaskan penerimaan siswa yag berasal dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua. Namun dari daerah-daerah ini pemerintah akan fokus juga untuk menerima siswa didik dari Kabupaten Minsel.
"Kenapa kami memproritaskan dari daerah-daerah tadi? karena di Makassar, Sulawesi Selatan juga ada sekolah pelayaran serta sejumlah daerah lainnya di Indonesia seperi di Tangetang dan Surabaya. Sehingga memang daerah-daerah itu yang akan kami utamakan," katanya lagi.
Namun Pemkab Minsel tetap akan membuka pendaftaran bagi seluruh calon siswa dari seluruh Indonesia. Pemerintah akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Perhubungan yang mempunyai program sekolah itu terkait untuk penerimaan siswa baru.
Sasaran dari pembangunan BP2IP, untuk menciptakan generasi muda yang handal khususnya dalam bidang pelayaran. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu untuk menjadikan Minsel lebih sejahtera.
"Mereka yang lulus dari sekolah ini tak perlu repot-repot mencari pekerjaan karena lowongan pekerjaan akan datang dengan sendirinya. Bagi siswa yang lulus, mereka akan mempunyai masa depan yang baik," katanya.
Pembangunan BP2IP menghabiskan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp 600 miliar.