Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Maut di Jalan AA Maramis Manado

Dihantam Mobil Terbang, Pilot dan Pramugari Lion Air Lolos dari Maut

Wajahnya pucat. Keduanya mencoba keluar dari mobil Daihatsu Luxio yang baru saja dihantam Honda Jazz warna merah yang terbang.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO/RINE ARARO
Mobil Honda Jazz berwarna merah dengan nomor polisi DB 1490 LB yang dikemudikan oleh seorang pria muda, menabrak pembatas jalan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dua pramugari Lion Air, masing-masing Isnaeni dan Wulansari Rukman pun terlihat syok.

Wajahnya pucat. Keduanya mencoba keluar dari mobil Daihatsu Luxio yang baru saja dihantam Honda Jazz warna merah yang terbang usai menabrak pembatas jalan di Jalan AA Maramis, Kairagi, Manado, Selasa (15/9).

Saat itu, Isnaeni dan Wulan bersama seorang pilot menumpang mobil tersebut dari Lion Plaza & Hotel menuju Bandara Sam Ratulangi sebagai kru pesawat yang bakal terbang ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

Namun malang tak dapat ditolak, mobil yang dikemudikan Jeffry Tumbel itu mengalami kecelakaan.

Begitu bisa keluar dari mobil, Wulan terlihat berjongkok sambil menghubungi seseorang di telepon.

Ia berbicara kemudian menangis, tanggan kirinya terlihat terus bergetar. "Tangan ku sakit sekali...sakit..." ujarnya berbicara di telepon.

Rekannya, Isnaeni, mengalami luka memar di mata, di pipi dan tangan, akibat benturan. Ia terlihat berusaha menghubungi seseorang di telepon, juga sambil duduk berjongkok.

Ia lalu mengambil kaca dan melihat wajahnya, terlihat ia agak syok saat melihat luka di wajahnya.

"Kaki sakit," ujar Isnaeni saat berjalan menuju mobil yang akan membawanya ke rumah sakit.

Seseorang harus memegang tangannya saat dia berjalan. Sementara rekannya, Wulan bisa berjalan sendiri sambil memegang tas.

Sementara itu, pilot LionAir yang enggan namanya ditulis hanya mengalami luka lecet di kaki dan tangan.

"Saya baik-baik saja, hanya luka lecet biasa, tak masalah!" ujarnya beberapa saat

Tiba di RS TNI AU Lanud Sam Ratulangi Manado, mereka terlihat mulai tenang.

Dokter dan perawat langsung menangani mereka. Di dalam UGD terdengar mereka saling bercerita tentang kecelakaan tersebut kepada rekan-rekannya yang baru datang.

Proses pengobatan berlangsung lebih dari satu jam.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved