Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ribuan Benda Langit Koyak Atmosfir Bumi Jelang 14 Agustus Subuh!

Langit malam jelang 14 Agustus 2015 subuh bakal ramai! Berbeda dari malam-malam sebelumnya.

Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
zoom-inlihat foto Ribuan Benda Langit Koyak Atmosfir Bumi Jelang 14 Agustus Subuh!
NET
Ilustrasi

TRIBUNMANADO.CO.ID - Agustus telah tiba! Saatnya untuk menikmati kembali hujan meteor Perseid yang akan mengawali pesta kembang api alami di langit malam sambil menemani mereka yang sedang mempersiapkan perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke 70!

Hujan meteor Perseid merupakan hujan meteor tahunan yang selalu mengunjungi masyarakat Bumi dari tanggal 17 Juli – 24 Agustus.

Tanpa harus menunggu malam puncak pun kamu sudah bisa menikmati kehairan hujan meteor Perseid saat ini.

Tapi, jika ingin menemukan lebih banyak meteor yang bertebaran muncul dari rasi Perseus, maka malam puncak dari hujan meteor Perseid akan berlangsung pada tanggal 13 Agustus 2015 dari jam 06.30 – 09.00 UT atau 13.30 – 16.00 WIB / 14.30 – 17.00 WITA / 15.30 – 18.00 WIT. Bagi kita di Indonesia, waktu puncak hujan meteor Perseid bertepatan dengan waktu siang hari.

Masyarakat Indonesia bisa menikmati malam puncak hujan meteor Perseid pada tanggal 13 – 14 Agustus 2015 jelang dini hari.

Rasi Perseus yang menjadi arah datangnya hujan meteor Perseid baru terbit tengah malam.

Karena itu pengamatan baru bisa dilakukan lewat tengah malam saat Waktu yang cocok untuk menikmati hujan meteor Perseid adalah menjelang fajar atau sekitar jam 03.00 – 05.00 dini hari ketika rasi Perseus sudah cukup tinggi dari horison.

Hujan meteor Perseid akan tampak datang dari arah rasi Perseus atau tepatnya di utara bintang Mirphak, bintang paling terang di rasi tersebut.

Menurut International Meteor Organization atau IMO, puncak Hujan meteor Perseid tahun ini akan memiliki laju 100 meteor per jam.

Pada saat puncak hujan meteor Perseid, bulan sudah memasuki fasa Bulan Baru sehingga pengamat di Bumi bisa menikmati hujan kilatan cahaya meteor yang melintas dengan bebas.

Tapi itu jika lokasi pengamatan kita bebas dari polusi cahaya.

hujan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/meteor' title='meteor'>meteor</a>

Asal Usul Perseid

Hujan Meteor Perseid berasal dari sisa debu ekor komet Swift-Tuttle yang pernah melintasi Bumi dan diamati astronom Lewis Swift dan Horace Tuttle dari Amerika pada tahun 1862.

Komet ini kembali teramati pada tahun 1992 dan memiliki periode 130 tahun. Ia akan kembali ke Bumi pada tahun 2126.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved