Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lupakan Manis atau Asam, Para Peneliti Ungkap Rasa Baru

Lupakan manis atau asam, peneliti mengatakan manusia mungkin memiliki rasa 'keenam' untuk makanan berlemak.

Penulis: | Editor:
GETTY IMAGES
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Lupakan manis atau asam, peneliti mengatakan manusia mungkin memiliki rasa 'keenam' untuk makanan berlemak.

Para peneliti dari Purdue Universiti mengatakan bahwa rasa lemak dijuluki "oleogustus" dapat ditambahkan ke daftar selera khas yang termasuk manis, asin, asam, pahit, dan umami.

Dilansir dari ABC News, untuk menguraikan 'oleogustus' para peneliti melihat apakah orang bisa mengidentifikasi rasa yang unik dari lemak.

Para peneliti memberi peserta penjepit hidung sehingga mereka tidak melakukan kesalahan untuk mendeteksi aroma dan rasa makanan. Kemudian para peserta disuruh mencoba sampel berbeda dan mengurutkan rasa mulai dari manis, asin, asam, pahit, dan rasa yang belum diketahui.

Dalam studi tersebut, 64% dari peserta bisa membedakan sampel asam lemak dari grup. Sementara uji rasa makanan berlemak mungkin tampaknya akan menjadi mimpi yang jadi kenyataan, subjek melaporkan sampel dengan rantai asam lemak pendek terasa asam dan rantai asam lemak yang panjang akan terasa menjengkelkan.

Satu di antara alasan untuk ketidaksukaan sampel lemak berat mungkin adalah penggunaan konsentrasi tinggi. Untuk konsentrasi ini sampel yang digunakan adalah dengan rantai asam lemak yang lebih tinggi dari yang ditemukan dalam makanan tetapi mirik dengan jenis rantai asam lemak yang ditemukan dalam minyak goreng atau produk fermentasi.

Para ahli mengatakan percobaan awal membutuhkan penelitian lebih lanjut, tetapi bisa membantu menjelaskan bagaimana kita bereaksi terhadap makanan tertentu.

Rekan penulis studi Richard Mattis mengatakan,bahwa dengan memahami maunya tubuh tentang selera lemak, kita mungkin juga bisa memahami jika hal tersebut mempengaruhi metabolisme makanan.

Dia mengatakan, peningkatan kadar trigliserida, komponen utama dari lemak, juga terkait dengan tingkat risiko jantung seseorang.

"Dari perspektif biologi dasar akan menyenangkan untuk mengetahui bagaimana sistem sensorik kita bekerja, mengidentifikasi lemak sebagai rasa dasar setara dengan kita mengetahui hijau kekuning-kuningan merupakan bagian dari [spektrum] visual," jelasnya.

Robin Dando, asisten profesor Ilmu Pangan di Cornell University, mengatakan studi lebih dan lebih telah menemukan bahwa lemak dapat memiliki rasa sendiri dan bahwa hal itu bisa berdampak apa yang kita ketahui tentang bagaimana reseptor dalam tubuh merasakan lemak.

"Saya pikir ini adalah potongan yang paling menarik dari penelitian ini bahwa lemak adalah rasa sendiri dan merupakan konsep penting. Ini semacam bukti yang mengatakan bahwa kita memiliki mekanisme tambahan rasa," tuturnya.

Dando menjelaskan bahwa peneliti sebelumnya hanya berpikir orang mengindentifikasi lemak lewat tekstur dan yang tidak memiliki rasa tertentu.

Amy Jamieson-Petonic, seorang ahli gizi di University Hospitals Case Medical Center, mengatakan memiliki rasa keenam bisa sangat membantu ketika membantu pasien memecah diet mereka.

"Ini mungkin berpotensi dapat membantu kita mencari cara yang berbeda untuk memberitahu orang-orang mendapatkan nutrisi mereka," ucapnya. (abcnews)

Tags
Rasa
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved