Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sopir Bus Pilih Parkir di luar Terminal Malalayang

Terminal Malalayang yang biasanya ramai kini tampak lengang, tak terlihat satu pun Bus terparkir di dalam Terminal.

Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO/FELIX TENDEKEN
Bus memilih parkir di luar Terminal Malalayang 

Laporan wartawan Tribun Manado Felix Tendeken

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -  Terminal Malalayang yang biasanya ramai kini tampak lengang, tak terlihat satu pun Bus terparkir di dalam Terminal. Sebagian besar kendaraan berkapasitas besar terparkir di luar Terminal.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala UPTD Terminal Malalayang Boy Tambingon, sopir mengantisipasi penumpang diangkut taxi gelap di luar Terminal. Untuk oprasi Bus Jurusan Manado - Gotontalo,Palu semakin hari semakin berkurang sehari hanya dua Bus yang beroprasi.Rabu (8/7).

Meski sudah mendekati hari Idulfitri namun situasi Terminal Malalayang terlihat seperti hari biasa pada umumnya. Tidak ada lonjakan penumpang malah semakin hari semakin berkurang.

Demi mempertahankan penumpang dan mencari sesuap nasi untuk keluarga, para Sopir mangkal di luar Terminal. Hal ini terpaksa dilakukan untuk mengurangi jumlah penumpang yang diangkut taxi gelap.

Menurut Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPTD) Terminal Malalayang Boy Tambingon sopir tidak ingin berdiam di dalam terminal, dimana sulit mendapatkan penumpang.

"Dorang so nimau badiam di dalam lantaran nda ja dapa penumpang,"ujarnya.

Memang kebanyakan penumpang diturunkan diluar terminal kemudian taxi gelap bebas mengangkut mereka. Sudah jelas taxi gelap mulai membunuh usaha armada perjalanan darat ini dimana saat ini hanya tiga perusahan armada yang bertahan.

"Sudah banyak yang tutup buku dan menjual perusahan angkutan ke daerah lain. Sampai hari ini hanya tiga perusahan yang bertahan,"ujarnya.

Menurut dia sehari hanya dua Bus yang beroprasi, padahal tiga tahun lalu sebelum taxi gelap merjalela sehari bisa sampai 12 Armada yang keluar membawa penumpang.

"Yang pasti torang pe Bus so nda aktif ba taxi lantaran ini taxi gelap,"tegasnya.

Akibatnya Penghasilan Daerah (PAD) semakin berkurang lantaran hanya Perusahan Wage express, Rajawali Indah, dan New Armada yang bertahan dari 14 Perusahan Angkutan. Namun pihak UPTD Terminal terus berusaha mencari solusi dengan bekerjasama bersama pihak Kepolisian lalulintas untuk mengurangi taxi gelap ini.

"Kami tidak bisa memaksa sopir masuk terminal, dimana jika memaksa sopir akan mengatakan. Boleh noh asal bapak kase makang kita pe anak deng bini,"ujarnya menirukan kata sopir.

Menurut dia nanti meningkat pada tanggal 15 Juli atau H - 3. Namun itu juga masih perkiraan dimana sampai saat ini belum ada kegiatan pemesanan tiket secara berlebihan, kalau ada paling tinggi hanya 30 pemesan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved