Uskup Manado Pimpin Misa Syukur Pembukaan Festival Cantate II
Uskup Manado Mgr Yoseph Suwatan MSC memimpin misa syukur pembukaan Festival Cantate II .
Penulis: | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Uskup Manado Mgr Yoseph Suwatan MSC memimpin misa syukur pembukaan Festival Cantate II (lomba paduan suara katolik se-keuskupan Manado) juga dalam rangka pekan syukur 25 tahun uskup berkarya sebagai uskup Manado, Jumat (3/7) bertepatan dengan Pesta Santo Thomas, Rasul dalam kalender liturgi Gereja Kristen Katolik Roma. Kegiatan dilaksanakan di Convention Center Hotel Sutan Raja, Watutumou, Minahasa Utara sampai Sabtu (4/7).
Uskup dalam kate pembuka mengatakan misa dibuat juga dalam rangka menghormati Hati Yesus dalam Jumat Pertama dalam pekan. Hati itu ialah Hati Yesus yang berkorban diri untuk umat manusia.
"Pada saat yang sama juga ada lagu-lagu Gerejani. Semoga lewat festival lagu-lagu Gerejani ini kata-kata doa lebih meresap," katanya.
Uskup mengingatkan ungkapan Bene Cantat Bis Orat (Menyanyi satu kali sama dengan berdoa dua kali). Ungkapan doa menjadi lebih bermakna jika bernyanyi.
Dalam renungan, ia mengatakan dalam Injil diceritakan tentang gembala yang baik. Umat diajak bersyukur karena Kristus gembala agung.
"Kita juga bersyukur atas gembala-gembala pastores kita yang ambil bagian dalam pengembalaan umat. Kita juga belajar dari gembala agung itu," katanya.
Gembala itu kata uskup mengasihi domba-dombanya. Ia mengenal dan dikenal.
"Ia membawa ke tempat yang aman, subur, padang rumput yang hijau, di mana semua boleh melepas dahaga. Makanan dan kebutuhan juga tersedia sebagai kebutuhan yang sangat sederhana," katanya.
Uskup ingin agar suasana kebersamaan umat tetap terjaga. Apalagi dalam masa kepemimpinannya sebagai uskup selama 25 tahun telah banyak suka duka dialamu.
"Tahun 1993 kita menyadari sudah 125 tahun Gereja Katolik kembali masuk ke tanah Minahasa dengan kedatangan pater Yohanes De Frits. Sebenarnya ada lebih dahulu tapi pada Jaman VOC ada larangan misionaris Katolik," katanya.
Atas permintaan tentara KNIL, Daniel Mandagi di Langowan pastor diundang kembali untuk membabtis. Saat itu tidak ada pastor yang membabtis.
"Dalam tahun-tahun pertama kepemimpinan saya, kita sudah bisa merumuskan ke arah mana tugas-tugas perutusan Gereja. Fungsi Gereja dalam bidang pendidikan juga berkembang mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi untuk ikut mencerdaskan bangsa," katanya.
Dalam bacaan kedua, uskup mengatakan Allah adalah kasih. Kita katanya harus mengenal dan percaya kasih Allah itu.
"Kita telah mengenal dan percaya akan kasih Allah pada kita. Credidimus Caritati," katanya.
Dalam bacaan pertama, kata uskup, kita meneruskan kasih Allah. Umat diajak bersatu dengan Kristus dan Roh Kudus untuk berkorban untuk orang yang dikasihi.
"Semoga dengan festival Cantate, kata-kata itu benar-benar diucapkan karna lagu sebenarnya perasaan yang diterjemahkan dengan nada-nada. Itu bisa menghantar umat pada penghayatan imam," katanya.
Pastor Damianus Yangko Alo, vikep Tonsea mengatakan lagu-lagu Festival Cantate merupakan karangan pastor Yoseph Ansow, pastor paroki Santa Ursula Watutumou. Festival itu dilaksanakan pula untuk 25 tahbisan uskup.
"Bapak uskup bapak yang baik, bapa yang memperhatikan umatnya. Bapa uskup juga saat mengaungkan Pertemuan Orang Muda Katolik se-Indonesia yang dilaksanakan tahun depan," katanya.
Jefry Rantung yang hadir sebagai undangan mengatakan uskup merupakan panutan. Uskup diteladani selama sepuluh tahun kepemimpinan ayahnya J.J Rantung, gubernur Sulawesi Utara tahun 1985 sampai 1995.
"Almarhum bapak yang meminta uskup hadir di gubernuran. Uskup katanya harus memakai baju uskup," katanya.
Semua itu diikuti uskup sampai sekarang. Jefry pun senang dengan hal itu.
Dalam acara itu, uskup memotong kue "tahbisan ke-25". Ia juga mendapat patung bentuk uskup dari pastor paroki Santa Ursula Watutumo, pastor Yoseph Ansow