Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tidak Pernah Memeras dan Tidak Pernah Ngaku Barracuda, Saya Dijebak

Michael Pandeirot sambangi Tribun Manado untuk membantah semua tudingan yang disandangkan padanya.

Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO/SUSANTO AMISAN
Michael Pandeirot bantah semua tudingan yang disematkan padanya, tudingan pemerasan, ajak hubungan intim hingga mengaku sebagai anggota Barracuda gadungan. Tudingan tersebut telah membuat syok keluarganya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Michael Pandeirot marah. Upaya dia melakukan investigasi terhadap maraknya judi togel di Tomohon justru berujung jebakan dan fitnah.

Dia juga menyatakan keberatan atas pemberitaan media, termasuk di Tribun Manado yang disebutnya tidak berimbang menyajikan berita karena tanpa konfirmasi dirinya dan isinya cenderung membunuh karakternya.

Dalam pemberitaan, Michael diperiksa polisi karena dituding mengaku sebagai anggota Barracuda Team Polda Sulut.

Ditegaskan Michael yang datang ke redaksi Tribun Manado, Minggu (7/6) malam, bahwa dia tidak pernah mengaku sebagai anggota Barracuda Team.

Akibat pemberitaan itu, bukan hanya dia yang merasa dirugikan, tapi juga keluarga dan organisasi, terutama anaknya yang masih sekolah harus ikut menanggung malu.

"Lewat kesempatan ini, dengan tegas saya sampaikan keberatan atas pemberitaan yang sangat merugikan saya pribadi dan keluarga serta organisasi. Berita itu tidak berimbang dan cenderung terkesan mengarah pada pemunuhan karakter atas pribadi saya. Perlu saya tegaskan bahwa saya tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan dalam pemberitaan," tegasnya.

Dijelaskannya, kronologi kasus itu bermula dari aksi investigasi sindikat judi togel di Tomohon yang dilakukannya bersama rekan-rekan personel LSM Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Sulut. Organisasinya mendapat pengesahan dari Kemenkum dan HAM.

"Investigasi yang kami lakukan bermula dari laporan warga terkait aksi para bandar dan agen judi togel di Tomohon yang konon katanya tidak pernah tersentuh oleh aparat, karena diduga dibekingi oleh aparat. Berdasar info itu kami kemudian melakukan investigasi terhadap seorang yang diduga sebagai agen togel," ungkapnya.

Kemudian dia menyebut nama seseorang, HS.
Dan setelah mendapatkan beberapa bukti terkait praktik judi togel yang dilakoni HS, pihaknya berusaha mengonfirmasi kepada HS, tapi tidak sempat ketemu dan hanya bertemu anak buahnya.

"Anggapan bahwa kami adalah polisi itu datang dari anak buahnya yang memanggil kami Komedan. Padahal kami sudah bilang bahwa kami dari LSM sekaligus pers," katanya.

HS kemudian menyambangi Michael dan rekan-rekannya yang tengah menunggu di dalam mobil yang mereka kendarai, lalu HS melemparkan amplop yang berisi uang Rp 400 ribu dan uang Rp 500 ribu tanpa amplop kepada mereka.

"Waktu itu kami langsung tanya buat apa uang ini? Lalu dijawab itu sudah biasa untuk biaya bensin Komandan," tuturnya.

Uang tersebut kemudian mereka jadikan alat bukti hasil ivestigasi, dimana mereka berkesimpulan bahwa ada semacam kebiasaan suap oleh para bandar dan agen togel kepada aparat.

Namun upaya mengungkap sindikat tersebut terhenti oleh ulah sang agen yang melapor bahwa Michael mengaku-ngaku sebagai anggota Barracuda Team.

"Saya merasa dijebak oleh HS, sang agen togel yang saya investigasi. Dengan kejadian ini saya balik bertanya sejauhmana hubungan HS dengan polisi, sampai-sampai mereka bisa merekayasa kegiatan investigasi kami itu dianggap kejahatan. Saya minta Kapolda tak diam, mengungkap sindikat togel yang diduga melibatkan oknum polisi," tegasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved