Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

'Cicak Vs Buaya' Terulang, Jokowi Dinilai tak Tegas!

Ini adalah ketegangan ketiga antara KPK dan Polri.

Editor: Fransiska_Noel
Kompas.com/SABRINA ASRIL
Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan pers kepada wartawan di istana kepresidenan, Rabu (14/1/2015) malam terkait polemik pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ini adalah ketegangan ketiga antara KPK dan Polri. Ketegangan pertama saat KPK menetapkan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji sebagai tersangka dan Polri menahan dua komisioner, Bibit dan Chandra.

Kemudian ketegangan berikutnya kala KPK menjadikan Kakorlantas Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka. Djoko menolak ditangkap dan ratusan polisi menghalanginya.

Dan ketiga, saat KPK menetapkan calon Kapolri, Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka, tak berapa lama, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto ditangkap polisi, Jumat (23/1/2015) pagi.

Munculnya ketegangan ketiga ini tak lepas dari kebijakan Presiden Joko Widodo.

Keputusan Presiden Jokowi menunjuk Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Padahal sejak awal, Budi Gunawan diterpa isu tak sedap soal rekening gendut hingga akhirnya ditetapkan KPK sebagai tersangka.

Ketidakberdayaan Presiden Jokowi dalam mengatasi masalah ini pun mengundang kritikan dari para pendukungnya pada Pilpres 2014 lalu.

Relawan Salam 2 Jari yang merupakan mesin utama pendukung Jokowi di Pilpres 2014 mengutarakan kekecewaan terhadap sikap tak tegas Jokowi soal penangkapan Bambang Widjojanto. Para relawan menuntut Jokowi berani keluar dari belenggu ketum partai pendukungnya.

"Baru di bulan ke-4, badai pemerintahan Jokowi sudah menggila. Tunjukkan nyalimu, Bapak Presiden. #saveKPK," kicau comic Ernest Prakasa lewat akun twitter @ernestprakasa.

Senada dengan Ernest, penyanyi Glenn Fredly juga meminta Jokowi bersikap lebih tegas. Glenn menuntut Jokowi mengabdi kepada rakyat, bukan partai pendukungnya.

"Pak Jokowi harus buktikan janjinya untuk pemberantasan korupsi & hanya tunduk pada konstitusi mengabdi pada rakyat bukan pada ketua partai," kicau Glenn Fredly lewat akun twitter @GlennFredly.

Jokowi sendiri sudah memberikan pidato tanggapan terhadap penangkapan Bambang. Namun pidatonya menuai kritik karena terlalu biasa-biasa saja, tidak mampu meredam konflik yang memanas.

Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SPmenuntut Jokowi bersikap tegas atas masalah itu. "Presiden harus bersikap tegas terhadap ini. Sejarah akan mencatat Anda, presiden yang pro-pemberantasan korupsi atau sebaliknya," kata Johan.

Presiden Jokowi angkat suara perihal penangkapan Bambang Widjojanto usai menggelar pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno serta Jaksa Agung HM Prasetyo.

Selepas Salat Jumat, Jokowi juga memanggil pimpinan Polri ke Istana Bogor. Adapun pimpinan Polri yang terlihat datang ke Istana Bogor adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dan Kepala Bareskrim Irjen Budi Waseso. Sementara dari KPK hadir Ketua KPK Abraham Samad.

"Sebagai kepala negara, saya meminta pada institusi Polri dan KPK, memastikan bahwa proses hukum yang ada harus obyektif dan sesuai dengan aturan UU yang ada," kata Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved