Kedatangan Kristus Kian Dekat, Bersukacitalah!

Pst Joutje Palit

Pastor Paroki Yesus Gembala Baik Paniki

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kita sudah memasuki minggu ketiga masa Adven yang ditandai dengan tiga lilin menyala. Masa penantian kita makin dekat. Cahaya kedatangan Kritus makin terang mendekati kita.

Dalam Injil kita mendengarkan bagaimana Yohanes mewartakan tentang Yesus "sang Terang". Yohanes datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh Dia semua orang percaya (ay 7). "Terang sesungguhnya yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia" (ay 9).

Ada yang menerima, tetapi ada yang tidak menerima. Yang tidak menerima tidak melihat dan tidak memahami apa yang diwartakan oleh Yohanes. Sebaliknya meragukan pewartaannya, menolak pembaptisan tanda pertobatan dan mempersoalkan siapa dirinya. Padahal Yohanes telah menegaskan bahwa dia bukan terang itu, melainkan memberi kesaksian tentang terang itu. Ia mengaku dan tidak berdusta: "Aku bukan Mesias" (ay 20).

Sambil memberi kesaksian tentang datangnya Mesias, "Terang Sejati", Yohanes menyerukan agar orang mempersiapkan diri. Ia mengajak orang bertobat "Luruskanlah jalan Tuhan" (ay 23).

Hari-hari ini kesibukan merayakan Natal semakin terasa, bahkan suasana Natal mulai tampak. Pewartaan Yohanes sekarang ditujukan kepada kita. Di tengah kesibukan dan persiapan ini, kita boleh bertanya: Apa yang sudah dan sedang saya persiapkan untuk menyambut perayaan keselamatan ini. Apakah siap secara rohani atau hanya akan sibuk dengan persiapan-persiapan lahiriah?

Kiranya kita, di tengah pelbagai persiapan ini, kita tidak melupakan persiapan rohani. Ketika lilin pertama dinyalakan kita dihantar dalam doa: "Tuhan Yesus Kristus, cahaya sejati, nyalakanlah hati kami dengan api kasih sejati. Semoga hati kami semakin bersih dari kabut dan noda, dan semakin berkobar dalam kerinduan akan kedatangan-Mu. Amin

Seruan pertobatan Yohanes kiranya menjadi kabar gembira bagi kita, untuk meluruskan apa yang belum/tidak beres dalam hidup kita. Sakramen Pengampunan Dosa menjadi salah satu tanda persiapan rohani kita.

"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedantangan Yesus Kristus, Tuhan kita" (1Tes 5:23). Tetapi bagaimana kita mau diampuni dan dikuduskan oleh Tuhan kalau kita sendiri tidak mau datang kepadanya.

Untuk itu pula Sabda Tuhan mengajak kita: janganlah padamkan Roh yang ada padamu, yang berdoa untuk kita dan membantu kita, bertekunlah dalam doa, ujilah segala sesuatu, peganglah yang baik dan jauhilah kejahatan. Kiranya ini menjadi wujud persiapan rohani kita.

Masa adven sungguh menjadi undangan sukacita karena menjadi kesempatan, membenahi kembali hidup kita.

Yesaya menjadi kabar gembira bagi umat Israel yang mengalami pelbagai kesulitan, penderitaan, kekecewaan, keputusasaan dari pembuangan; bahwa Tuhan tidak meninggalkan mereka; bahwa rahmat Tuhan akan menjamin hidup mereka, asal mereka setia kepada Tuhan. Dalam bacaan Injil hari ini Yohanes menjadi kabar gembira dan membawa kabar gembira kedatangan Juru Selamat, supaya oleh dia semua orang percaya.

Gereja mengajak kita (keluarga kita) untuk menjadi kabar gembira dan pewarta, pembawa sukacita. Bagaimana suami (istri, anak, orang tua) , menjadi kabar gembira bagi istri dan anak-anak. Begitu juga sebaliknya. Kiranya ini juga menjadi tanda persiapan.

Yohanes bergirang (sejak dalam kandung) menjadi bentara Kristus, Yesaya berseru: "Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak sorai dalam Allahku" karena menjadi pembawa sukacita. Kiranya kita juga boleh bergembira menjadi pembawa kabar baik, menjadi saluran kebaikan dan cinta kasih bagi sesama. Pada akhirnya kita bersyukur pada puncak persiapan ini:

"Bersukacitalah, tetaplah berdoa, dan bersyukurlah dalam segala, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Tuhan kita." (*)

Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado terkini.