Kisah Guru Terpencil
Saking Terpencilnya, Ibu Guru Boltim Ini Jalan Kaki Tiga Hari Ambil Gaji
"Saat itu, Jiko Belanga masih terisolir sekali, baru ada tiga ratus penduduk. Belum menjadi desa masih dusun," kata ibu guru Hesni.
Penulis: Aldi Ponge | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Sosok ibu guru Hesni Bernama patut dijadikan teladan terhadap arti sebuah pengabdian bagi bangsa dan negara.
Wanita berusia 57 tahun ini mengaku rela meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, 34 tahun silam demi mengajar di Jiko Belanga Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
"Saat itu, Jiko Belanga masih terisolir sekali, baru ada tiga ratus penduduk. Belum menjadi desa masih dusun," katanya.
Kerinduannya mendidik dan mengajar anak-anak membuatnya bertahan di tengah keterisolasian tersebut. "Saat itu, mau ambil gaji di kecamatan harus jalan kaki selama dua hingga tiga hari, baru sampai ke Kotabunan," ungkapnya. (tribunmanado/aldi ponge)
Ikuti perkembangan berita ini melalui topik: Kisah Guru Terpencil hanya di tribunmanado.co.id yang menyajikan berita-berita nasional, berita olah raga maupun berita-berita Manado terkini dan terlengkap.