Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tukang Sepuh Emas Pasar 45 Manado Penghasilan Per Bulan Rp 10 Juta

"Rata-rata sehari Rp 200 ribu. Namun jika lagi banyak-banyaknya penghasilan per bulan bisa mencapai lebih dari Rp10 juta," terangnya.

Penulis: | Editor:
ALEXANDER PATTYRANIE/TRIBUN MANADO
Arfan Mile (41) tukang sepuh emas di Pasar 45 Manado saat jalani aktivitas kerjanya. 

Serba baru! Begitulah kebiasaan warga Nyiur Melambai menyambut Natal dan Tahun Baru.

TAK kalah menarik perhatian soal fashion. Beragam cara pun dilakukan masyarakat untuk memenuhi selera dan kesan serba baru. Termasuk mendatangi tukang sepuh emas agar perhiasannya kelihatan seperti baru saat perayaan hajatan setahun sekali ini.

Seperti yang terlihat di lokasi tempat usaha sepuh emas milik Arfan Mile (41) di kawasan Pasar 45, Manado. Di keramaian Pasar 45, ketika melewati beberapa toko yang didominasi dengan toko pakaian, ada lorong kecil yang dipenuhi banyak pedagang dan tukang yang menjajakan jualan mereka di persimpangan trotoar.

Mulai dari pedagang handphone second, pedagang emas, dan tukang sol sepatu berjejer di samping kiri dan kanan jalan dan langsung menyambut siapa pun yang lewat untuk menawarkan jasa mereka. Ketika melewati lorong ini, lalu lurus sedikit dan belok kanan, mata Tribun Manado tertuju pada sesosok bapak yang sedang bekerja di sudut keramaian Pasar 45.

Tidak hanya seorang diri, dia juga ditemani sang istri yang duduk di sampingnya. Arfan adalah penyepuh emas atau tukang cuci emas. Sudah semenjak tahun 1998 atau sekitar 16 tahun yang lalu, ia menggeluti pekerjaan ini. "Sejak berumur 25 tahun saya sudah jadi penyepuh emas," katanya kepada Tribun Manado saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (24/11).

Karena ketekunananya menjalani profesi ini Arfan bahkan sudah memiliki pelanggan tetap. Apalagi di kawasan tersebut hanya dia satu-satunya penyepuh emas. "Selain pedagang emas, ada juga pelanggan setia yang sering datang," ujar pria yang berumur 41 tanun ini. Ia mengaku sangat mengucap syukur akan pekerjaan yang dia geluti bersama istri. "Orang lain mungkin menganggap pekerjaan ini hanyalah pekerjaan yang biasa-biasa saja. Tapi lewat pekerjaan ini saya bisa menghidupi anak dan isteri," tuturnya.

Mengenai biaya mencuci emas, Arfan mengatakan hanya sebesar Rp10 ribu. "Kalau Solder emas Rp 25 ribu tapi tergantung pada kerusakan pada kalung, cincin atau anting," kata suami dari Ike Enpou ini.

Dia mengaku sehari bisa menghasilkan Rp 200 ribu. "Rata-rata sehari Rp 200 ribu. Namun jika lagi banyak-banyaknya penghasilan per bulan bisa mencapai lebih dari Rp10 juta," terangnya.

Peralatan yang digunakan mencuci emas terdiri dari pompa, gas tanki, solder, air, sabun, loyang, batu tela, bensin, brandel emas, dan pinset. "Cara mencuci emas harus dibakar terlebih dahulu. Setelah itu dicuci dan dibersihkan pakai sabun," jelas pria yang berdomisili di Perum Camar Buha ini.

Terlihat kerja sama yang kompak antara kedua suami-istri ini. Setelah Arfan selesai membakar emas, Ike pun langsung mencuci emas dengan menggunakan sikat. Dia mengaku akan tetap menggeluti profesi ini. "Saya akan tetap bekerja sebagai tukang sepuh emas. Apalagi sudah punya banyak pelanggan setia," jelasnya. (tribunmanado/fionalois watania)

Berita ini dapat Anda simak juga di Tribun Manado edisi cetak.Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap dan terkini berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado.


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved