Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pasca Gempa Dahsyat

Adakah Korban Jiwa Pasca Gempa Dahsyat di Sulut? Simak Ini

Gempa 7,3 SR itu terjadi, Sabtu (15/11/2014) di kedalaman 48 kilometer dengan pusat gempa berlokasi di utara Laut Maluku.

Editor: Fransiska_Noel
BMKG
Peta pusat gempa dan peringatan dini tsunami di Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku akibat gempat berkekuatan 7,3 Skala Ritcher, Sabtu (15/11/2014) pukul 09.30 WIB. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan tidak ada korban jiwa dan kerusakan parah akibat gempa 7,3 skala Richter, Sabtu (15/11/2014).

Gempa 7,3 SR itu terjadi, Sabtu (15/11/2014) di kedalaman 48 kilometer dengan pusat gempa berlokasi di utara Laut Maluku, yaitu di 158 kilometer timur laut Bitung atau 160 kilometer barat laut Ternate.

"BPBD Sulawesi Utara telah melaporkan tidak ada korban jiwa dari gempa yang terjadi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo di Jakarta, Minggu (16/11/2014).

Ia menjelaskan, BPBD Sulawesi Utara telah melaporkan bahwa ada kerusakan sebagian dinding pada lantai tujuh Hotel Lion Plaza di Kota Manado.

Untuk kabupaten Kepulauan Sitaro, ada empat rumah rusak ringan di Kelurahan Bahoy, Kecamatan Tagulandang.

Sedangkan di Kabupaten Talaud, Sangihe, Minahasa Utara, Bitung, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, dan Minahasa Utara tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Sedangkan BPBD Maluku Utara juga melaporkan tidak ada korban jiwa dan kerusakan rumah dan bangunan lain akibat gempa bumi.

"Kondisi masyarakat pascagempa telah kembali normal walau ada beberapa gempa susulan tetapi dirasakan tidak terlalu kuat. Hal yang sama juga disampaikan BPBD Gorontalo, tidak ada laporan kerusakan akibat gempa" tuturnya.

Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini belum mampu memprediksi datangnya gempa secara pasti.

"Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa kita ketahui tanda-tandanya. Gempa dan tsunami adalah keniscayaan di Indonesia," ucapnya.

"Sekali lagi kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan siap siaga untuk menghadapi gempa atau tsunami yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan bisa cepat melakukan evakuasi," tandasnya. (ant)

Baca selengkapnya di Tribun Manado edisi cetak hari ini, Senin (17/11/2014).

Update terus informasi terbaru di www.tribunmanado.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved