Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Dahsyat Sulut

Inilah Penyebab Kuatnya Gempa Kemarin, Waspada! Rentetannya Bakal Panjang

Meskipun sudah kondusif, kami mengirimkan dua tim ke Maluku Utara dan Manado," kata Kepala BNPB Syamsul Ma'arif.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
FERDINAND RANTI/TRIBUN MANADO
Reruntungan dinding dari lantai tujuh bangunan Hotel Lion and Plaza Manado berserakan, usai gempa dasyat, Sabtu (15/11/2014) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Peringatan dini tsunami akibat gempa 7,3 SR yang mengguncang Sulawesi Utara sudah dicabut. Namun demikian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap mengirimkan tim khusus ke lokasi bencana.

"Meskipun sudah kondusif, kami mengirimkan dua tim ke Maluku Utara dan Manado," kata Kepala BNPB Syamsul Ma'arif di kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (15/11/2014).

Tim tersebut merupakan gabungan dari BNPB, Tim Medis dan Kementerian Pekerjaan Umum. Dua tim khusus ini akan disiagakan di lokasi hingga suasana kondusif.

"Karena kita harus tetap waspada ya. Gempa seperti ini kan biasanya rentetannya panjang," tutur Syamsul.

BNPB juga telah menyiapkan satuan reaksi cepat dari wilayah timur. Pusat satuan reaksi tersebut berlokasi di BPBD Malang, Jawa Timur.

"Seluruh BPBD sekitar juga saya perintahkan untuk siaga kalau terjadi darurat agar segera beri membantuan," ujarnya.

Terkait terjadinya gempa, Syamsul Ma'arif menjelaskan, gempa tersebut terjadi akibat adanya subduksi atau penekukan ganda.

"Dari informasi Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), terjadi subduksi antara lempeng Laut Filipina dan Lempeng Laut Eurasia," kata Syamsul.

Menurut Syamsul, lempeng Laut Filipina yang berada di sisi timur berbenturan dengan lempeng Laut Eurasia yang berada di sisi barat. Titik benturan kedua lempeng besar ini terjadi di Laut Maluku, sehingga menyebabkan gempa yang terasa begitu kuat di daerah sekitarnya.

"Biasanya kalau benturan antar lempeng besar, dampaknya akan lama. Bisa terjadi gempa susulan hingga hitungan hari bahkan minggu," ujar Syamsul.

Sebab menurutnya, kedua lempeng tersebut akan terus bergoyang hingga menemukan kestabilan kembali. Itulah mengapa selalu ada rentetan gempa pasca terjadi benturan antar lempeng.

"Namun biasanya gempa susulan skalanya lebih kecil. Karena hanya efek dari benturan awal," tuturnya.

Meski demikian, BNPB tidak akan lengah. Walaupun biasanya gempa susulan lebih kecil, namun tetap berpotensi merusak.

"Karena bisa jadi, bangunan yang terkena goncangan saat awal gempa tidak roboh, kalau terus kena goncangan jadi roboh atau retak. Jadi gempa susulan juga tidak bisa diremehkan," terang Syamsul.

Sementara itu, Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut meminta semua wargannya tetap tenang dan berdoa.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved