Edisi Minggu Community
Komunitas MDL KampanyeTolak Konsumsi Daging Anjing!
Keinginan untuk menggabungkan seluruh komunitas pecinta anjing di Sulawesi Utara menjadi pemikiran awal berdirinya komunitas Manado Dog Lovers.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID - Keinginan untuk menggabungkan seluruh komunitas pecinta anjing di Sulawesi Utara menjadi pemikiran awal berdirinya komunitas Manado Dog Lovers atau yang sering disebut MDL.
Adalah Eka Veronica, satu di antara penggagas terbentuknya Manado Dog Lovers. Pada awalnya, wanita yang kini dipercayakan menjadi Sekretaris MDL ini adalah yang paling bersemangat menyapa para pemilik anjing yang jalan-jalan di seputaran Megamas.
Eka kemudian mengajak para pemilik anjing membentuk sebuah grup BBM. "Tak disangka responnya begitu baik, tak selang berapa lama, membernya langsung banyak," ujarnya.
Setelah bertemu beberapa kali setiap hari Sabtu di Megamas, mereka kemudian sepakat membentuk pengurus. "Syukurlah anggota kami tambah banyak. Kami juga sempat membuka stand saat Pameran Pembangunan Sulut di Kaiwatu beberapa waktu lalu," jelasnya.
Awalnya, beberapa pemilik anjing hanya kumpul-kumpul saja di kawasan Megamas Manado. "Pertama kali kami hanya 10 orang saja, dan hanya bertemu di kawasan, lantas kami berpikir untuk membuat komunitas, dan pada 31 Agustus 2014 komunitas kami terbentuk, jadi kami baru sekitar dua bulan," jelas Joe Wattimena sekretaris MDL, Sabtu (25/10/2014).
Dari situlah, kemudian jumlah anggota MDL terus bertambah sampai sekarang ini sudah mencapai ratusan anggota. "Siapa saja yang memiliki anjing peliharaan kami panggil untuk bergabung, dan sampai sekarang sudah terkumpul 150-an anggota," jelasnya.
Di komunitasnya tersebut, tidak dibatasi anjing mana yang bisa gabung atau tidak. "Semua jenis anjing bisa gabung, sebab memang tujuan kami mendirikan komunitas ini, untuk menyatukan semua komunitas pecinta anjing," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk menjadi anggota MDL sangatlah mudah, hanya harus memiliki anjing, dan mengikut fun walk sabtu pagi, kemudian nanti akan dibuatkan juga kartu anggota MDL.
Meski baru dua bulan, keinginan untuk menggabungkan komunitas anjing sudah mulai terwujud.
"Sekarang sudah banyak jenis anjing yang dikumpulkan mulai dari jenis chocho, biggle, shitsu, minipom, husky, dalmantion, golden, pitbul, chihua-hua, dan lainnya," katanya.
Biasanya saat berkumpul pada hari Sabtu, banyak hal yang dilakukan komunitas ini, misalnya saling bertukar informasi mengenai bagaimana memelihara anjing yang baik dan benar. "Juga untuk kesehatan anjing piaraan kami, ada juga dokter hewan khusus yang rutin memeriksa kesehatan anjing-anjing kami," kata dia.
Selain itu, biasanya mereka mengisi Sabtu dengan membuat game adu ketangkasan, dan atraksi anjing lainnya. "Kami rencananya juga mau buat dog fashion show, kalau respon masyarakat sudah bagus," jelas dia.
Ia berharap ini bisa diterima masyarakat, sebab menurutnya respon masyarakat belum terlalu bagus."Mungkin karena mereka takut rabies, padahal kalau dipelihara dengan baik tidak akan seperti itu, jauhkan pikiran bahwa anjing itu jahat, dan anjing itu bukan makanan," katanya.
Beberapa anggota komunitas pun sudah merasakan manfaat bergabung di MDL."Saya sudah bergabung sejak MDL terbentuk, dan kami bisa saling kenal dan sharing sesama anggota komunitas," kata Julita Kuron anggota MDL.
Selain itu, jika bepergian, bisa menitipkan menitipkan anjing ke sesama komunitas. "Sebab mereka kan sayang anjing juga," jelasnya. Ia berharap agar komunitas MDL bisa lebih maju lagi.
"Masih banyak masyarakat yang tidak peduli anjing, dan kami mengajak masyarakat agar mencintai anjing, karena anjing bagian dari kita dan sahabat, sayangi anjing, stop doger anjing," katanya.