Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kaca Mobil Roma Kalengkongan Dipecah, Wartawan Sulut Kecurian

Dua tas tersebut berisi sebuah laptop dan dua buah kamera beserta lensanya. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 40 juta.

Penulis: Finneke | Editor:
zoom-inlihat foto Kaca Mobil Roma Kalengkongan Dipecah, Wartawan Sulut Kecurian
NET
Ilustrasi

Laporan wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Roma Kalengkongan (34) wartawan Sulut kecurian. Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai wartawan harian Metro Biro Minahasa langsung terdiam saat melihat kaca mobil dipecah dan mendapati barang berharga miliknya telah raib. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (13/10) di Kelurahan Wawalintouan Kecamatan Tondano Barat, sekitar pukul 15.00 Wita.

Roma memarkir mobil Avanza hitamnya tak jauh dari rumah makan dimana ia dan teman-temannya beristirahat. Lokasi yang dekat dengan Kantor Bupati tersebut merupakan kawasan ramai dengan aktivitas warga. "Woi mobil saya dibobol," ujar Roma menyerukan kejadian tersebut kepada sejumlah rekannya.

Hal itu sontak mengundang perhatian teman-temannya dan langsung memeriksa keadaan mobil. Dua tas milik Roma dan seorang rekannya wartawannya Erwin Bojoh dari Harian Swara Kita tak berada di mobil. Dua tas tersebut berisi sebuah laptop dan dua buah kamera beserta lensanya. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 40 juta.

Dari keterangan Ria Tendean, warga di sekitar lokasi, pada waktu kejadian ia sempat mendengar benturan keras di depan tempat fotocopynya. Hanya saja karena sibuk melayani pelanggan, ia tak sempat memeriksa hal itu.

"Saat itu saya sedang melayani seorang ibu yang membawa anaknya. Saya tanya apakah ibu itu mendengar suara itu, tapi hanya diam. Bisa jadi dia pengalih perhatian untuk meloloskan aksi mereka," ujarnya.

Aksi pelaku tersebut terekam dalam CCTV di depan toko dan CCTV di Bank Parolaba. Di CCTV toko fotocopy, terlihat seorang pria mengenakan jaket memantau bolak-balik di sebelah mobil tersebut. Sekali lewat, ia menggaris kaca tengah mobil, dan itu terjadi berulang. Sampai akhirnya ia mendorong kacang itu sampai jatuh. Lelaki itu kemudian langsung melompat ke dalam mobil dan membawa lari dua tas tersebut.

Sementara di CCTV Bank Parolaba di seberang jalan, aksi tersebut dilakukan dua pelaku. Pelaku lelaki lainnya terlihat memarkir motornya tepat di depan mobil, menunggu temannya melancarkan aksi tersebut. Setelah berhasil, mereka langsung melarikan diri mengarah ke arah Pasar Tondano. Petugas identifikasi dari Polres Minahasa pun langsung ke lokasi.

Roma saat dimintai keterangan mengaku tak menyangka hal itu akan dialaminya. Apalagi suasana lokasi ramai dan siang hari. Dan ia pun mengira Tondano adalah daerah aman dari aksi pencurian tersebut. Namun sebelumnya ia memang telah punya firasat tak enak.

"Bahaya Tondano kalau sudah seperti ini, padahal siang dan ramai. Mereka sudah semakin berani. Sebelumnya saya memang berfirasat tak enak. Tak biasanya tas dan kamera saya, ditinggalkan di mobil. Dan firasat saya terbukti, semuanya raib," ujarnya.

Laptop dan dua kamera yang hilang tersebut merupakan alat bagi Roma dan Erwin untuk bertugas sebagai wartawan. Hilangnya barang tersebut turut menghilangkan data-data pemberitaan mereka. "Di laptop ada data berita, juga foto-foto penting. Saya bingung mau bikin berita bagimana, sudah blank dan dikejar deadline pula," ujar Roma yang juga diiyakan Erwin.

Sementara itu, Kasatres Minahasa Iptu Raden Riki Adi Prabowo saat diminta keterangan mengatakan, kasus tersebut masih dalam pengembangan pihaknya. Ia menduga kelompok tersebut merupakan sindikat yang tersistem. "Kasus ini masih dalam penyelidikan, untuk diproses lebih lanjut," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved