BREAKING NEWS: Wacana Pemekaran Likupang Jadi Kota Berembus Kuat
Sejumlah generasi muda dan tokoh masyarakat Likupang mulai ramai membicarakan pemekaran wilayah pesisir ini.
Laporan Wartawan Tribun Manado Yudith Rondonuwu.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sejumlah generasi muda dan tokoh masyarakat Likupang mulai ramai membicarakan pemekaran wilayah pesisir ini dari Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang luas. Hal itu terus dikomunikasikan hingga ke jejaring sosial facebook dan semua sosial media.
Jelly Maramis tokoh masyarakat di Likupang Timur menuturkan sejak beberapa tahun lalu sudah pernah ada Tim Persiapan Pemekaran Likupang menjadi Kota. Tim ini akan diaktifkan kembali karena melihat potensi wilayah Likupang yang besar. "Kita tidak akan memaksakan diri tapi tim persiapan sesuai namanya adalah tim yang akan menyiapkan pemekaran Likupang agar bisa mandiri dalam mengelola daerah dan masyarakatnya. Entah lima, sepuluh atau lima puluh tahun lagi namun sekarang harus sudah dipersiapkan," ungkap Maramis, kepada Tribun Manado, Kamis (24/7/2014).
Dikatakan Maramis, Likupang akan diusulkan menjadi Kota Likupang Raya. Mengapa kota? Sebab Likupang punya letak geografis seperti Bitung yang strategis. "Likupang punya pelabuhan penumpang dan barang di Munte. Hampir 100 persen wilayahnya punya potensi pariwisata dan hampir semua wilayah punya kandungan mineral untuk pertambangan. Bahkan saat ini sudah ada 1 tambang besar MSM dan akan menyusul tambang di Pulau Bangka juga di Paputungan Likupang Barat. Luas wilayah pun mencukupi. Kami tak mau bergantung dari Minut yang menurut kacamata kami pembangunnya hanya terpusat di Airmadidi dan sekitarnya," ujar lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsrat Manado ini.
Maramis mengatakan mereka optimis jika pemekaran Likupang akan membuat masyarakat di daerah ini bahkan Sulawesi Utara cepat mendapatkan kesejahteraan yang adil dan merata. Ia juga optimis, kehadiran Kota Likupang bukan untuk menambah beban negara dengan pembiayaan-pembiayaan dari kas negara. "Likupang akan jadi kota yang mandiri karena pendapatannya banyak. Hanya sekarang saja pengelolaan keuangan ke Minut dan memang tidak terkelola bagus potensi dan pendapatan dari daerah kita. Ini juga mengapa kami ingin segera berdiri sendiri," ucapnya.
Adapun Maramis menyadari, banyak persiapan yang harus dilakukan antara lain kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelengkapan administrasi. "Likupang sudah ada tiga kecamatan yaitu Likupang Barat, Timur dan Selatan. Nantinya akan ketambahan kecamatan Likupang Kepulauan dan Likupang stat atau Kecamatan Likupang saja yang nantinya jadi ibukota kabupaten. Lima kecamatan dan kalaupun Wori mau bergabung kita juga bisa pertimbangkan," katanya.
Adapun kata Maramis, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat sudah beberapa kali mengelar pertemuan dalam bentuk diskusi. Dari situ sudah ada kesepakatan akan ada pelantikan tim khusus yaitu Tim Persiapan Pemekaran Kota Likupang Raya yang anggotanya perwakilan dari kecamatan yang sudah ada dan dari kecamatan yang sedang diusulkan. "Komunikasi lewat jejaring sosial sudah lama kita lagi bersiapan pelantikan tim dan salam waktu dekat ini tim itu sudah akan ada," kata Maramis.
Senada diutarakan tokoh pemuda lainnya Eric Rondonuwu. Menurutnya Likupang harus bisa mandiri agar tidak ketinggalan sektor pembangunannya. "Daerah kita kurang diperhatikan. Seperti menjadi anak tiri di Minut. Kita ambil hikmahnya bahwa potensi alam kita sangat banyak dan sebaiknya kita kelola sendiri supaya pembangunan di daerah ini cepat," katanya.
Menurut Rondonuwu memang terlalu dini tapi Tim Persiapan sangat penting untuk mempersiapkan kelengkapan yang harus ada sebagai syarat pemekaran. "Tim Persiapan dulu. Sebagai tim yang nanti juga akan menganalisa dan mempertimbangkan rencana pemekaran ini," ujarnya.
Demikian Donald Rumimpunu tokoh pemuda Minut yang sudah mengaungkan rencana ini beberapa kali ke sejumlah tokoh masyarakat Minut dan Pejabat di Minut. "Ini rencana sudah lama. Hanya memang terlalu banyak belum ada tim jadi sekedar wacana. Yang jelas, Likupang memang punya potensi dan generasi muda di daerah ini pasti mendukung pemekaran supaya pemerintah lebih fokus mengurus daerah ini," katanya.
Menurut Rumimpunu, saat ini Likupang sudah terdiri dari berbagai suku yaitu Minahasa, Sangihe, Siau, Talaud, Gorontalo, Buton, Jawa, Makassar dan lainnya. Perlu ada pemekaran supaya perkembangan daerah sesuai dengan suku, budaya, adat istiadat dan kemampuan masyarakat. "Contoh dalam rekrutmen paskibraka baru-baru ini. Utusan SMA Likupang tidak berdaya karena salah satu syaratnya harus berbahasa daerah Tonsea. Sedangkan orang Likupang bukan hanya suku Tonsea. Ini kan hal kecil yang tidak adil? Ini contoh kecil saja. Kemudian, anggaran pembangunan jalan? Selalu di Airmadidi saja. Likupang jalannya rusak selalu. Kami berharap dengan pemekaran menjadi Kota Likupang Raya pembangunan fokus terarah dan cepat bagi semua lapisan masyarakat," ujarnya.