Laka Maut Desa Sapa
BREAKING NEWS: 'Banjir' Tangisan Saat Dua Jenazah Pendeta Digotong
Banjir tangisan dari sanak saudara dan jemaat saat dua jenazah pendeta digotong bergantian dari rumah duka menuju gereja, Sabtu (21/6/2014).
Penulis: Handhika Dawangi | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Banjir tangisan dari sanak saudara dan jemaat saat dua jenazah pendeta digotong bergantian dari rumah duka menuju gereja, Sabtu (21/6/2014), pukul 13.11 Wita. Pendeta Mozes Jefry Rumalay (43) dan Alma Dewi Winerungan (45) sang istri tewas dalam laka maut di Minahasa Selatan kemarin.
Saat ini kedua jenazah sementara dipindahkan dari rumah duka yang berada di kelurahan Paniki Dua, Jalan Salak IV No 22, menuju Gereja GPSDI untuk disemayamkan. Sebelumnya dilakukan terlebih dulu ibadah singkat. Gerobak jenazah warna cokelat digunakan untuk membawa jenazah sudah stand bay sejak pagi.
Pertama dipindah jenazah Pendeta Mozes, saat dipindah sanak saudara masih menangis dan histeris di samping jenazah Alma Dewi.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Manado di lokasi kejadian, ini kronologi kecelakaan maut di Desa Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan.
Daihatsu Luxio nahas itu ditumpangi Pendeta Mozes dan istri, serta lima penumpang lainnya. Menurut saksi mata, Daihatsu Luxio melaju menuju arah Desa Ongkau. Saat mobil tersebut berusaha mendahului sebuah truk di depannya, tiba-tiba dari arah berlawanan, muncul bus besar jurusan Palu-Manado ke arah Amurang.
Sopir kemudian mencoba menghindari tabrakan dengan bus, membanting setir ke kanan. Mobil sempat bersenggolan dengan bus, lalu terguling- guling. Pendeta Mozes dan istri pun tewas di tempat.(*)
Ikuti perkembangan berita ini di tribunmanado.co.id dan selengkapnya baca Tribun Manado edisi cetak terbit besok.