Renungan Minggu: Bangunan Hidup
MARI kita perhatikan dengan baik apa yang hendak disampaikan Firman Tuhan terhadap kita.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
Oleh: Pdt Christian Wahyu Lasut STh MTh, Dosen STT Kalvari Manado
(1 Korintus 3:10-14)
MARI kita perhatikan dengan baik apa yang hendak disampaikan Firman Tuhan terhadap kita. Dalam renungan saat ini saya akan mengekspos dari setiap ayat pembacaan kita. Saudara-saudara yang terkasih, Rasul Paulus tidak hanya seorang teolog yang handal, melainkan Paulus juga adalah sorang ahli bangunan yang cakap. Paulus sangat paham betul tentang bagaimana sebuah bangunan/tenda yang kokoh dan baik. Paulus dikatakan dalam Firman Tuhan adalah seorang ahli. Pemahaman seorang ahli adalah seorang yang paham betul, seorang yang teliti, seorang yang menguasai betul perannya.
Dalam konteks ini, Paulus tidak bicara lagi tentang sebuah dasar. Paulus tidak menitik beratkan pada sebuah dasar. Perhatikan pada ayat 10, bahwa persoalannya bukan lagi dasarnya, karena sudah dijelaskan dalam ayat 11, dasar yang absolut adalah Yesus Kristus. Dasar ini sudah tidak bisa ditawar lagi, sebab Yesus adalah dasar dari setiap manusia yang percaya. Mari perhatikan, seorang yang hendak membangun rumah dasar/fondasi biasanya ditangani satu orang, sekalipun kadang ada yang mengerjakan beberapa orang. Akan tetapi umumnya bangunan fondasi biasanya ditangani satu orang dengan alasan kekuatan dan ukuran dapat dikerjakan dengan baik.
Selanjutnya, bangunan rumah itu akan terus dibangun mulai dari dasarnya/lantai, tiang-tiangnya, kusen jendela dan pintu , atap dan lain-lain. Biasanya pemilik rumah akan mempercayakan pekerjaan itu kepada ahlinya, tentu dengan orang yang berbeda. Jika pemilik rumah ingin membangun kamar mandi model "Eropa" maka pemilik akan mencari ahlinya. Dan perhatikan akan ada banyak tangan yang akan terus mengerjakan rumah itu. Hal inilah yang hendak disampaikan Firman Tuhan, bahwa ketika seorang bertobat menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi, maka Yesus sudah menjadi dasarnya, akan tetapi bangunan selanjutnya kehidupan orang itu akan ada banyak persoalan hidup yang dihadapinya.
Jika orang tersebut mempercayakan kehidupanya ditangani oleh kuasa dosa, maka bangunan itu akan hangus terbakar oleh api (ayat 13). Akan tetapi jika sejak dasar sampai pada bangunan rohaninya dipercayakan kepada Yesus, maka kita akan melewati segala masalah hidup dengan pertolongan Tuhan, dan jika kita berhasil maka kita akan mendapat upah (ayat 14). Dalam ayat 12 ada beberapa opsi tentang bangunan yang kokoh. Ke-1 membangun diatas dasar emas : Perhatikan hakikat emas; sekalipun terbakar dengan api yang sangat panas, setelahnya dia akan tetap menjadi emas. Nilai dan hakikatnya tidak berubah. Ke-2 bangunan denga dasar perak; setelah melalui proses maka tetap akan menjadi perak, namanya tida berubah. Ke-3 bangunan dengan batu permata; sekalipun batu permata hancur berkeping-keping, tetap akan disebut batu permata. Sebaliknya, bangunan dengan kayu, rumput kereng atau jerami, ketika di uji dengan api maka akan hangus terbakar dan tak tersisa. Nah bangunan rohani kita sekarang yang mana?
Setelah kita memperhatikan pesan yang disampaikan Firman Tuhan, bagaimana kita dapat memiliki bangunan rohani yang kokoh dan tidak rapuh,,? Pertama, Yesus harus menjadi arsiteknya. Artinya, Jika Yesus yang menjadi arsiteknya, maka semua terukur dan terarah dengan baik. Bangunan itu akan kuat dan kokoh. Demikin halnya kehidupan rohani kita, Yesus harus menjadi arsiteknya, supaya ketikan kita menghadapi ujian hidu kita akan keluar seperti emas, tidak ada perubahan kredibilitas didalamnya. Kita tetap menjadi anak Allah, sebab ujian yang dipercayakan tidak akan melalpaui kekuatan kita. Percayakan bagunan rohanimu dan hidupmu pada Yesus saja.
Yesus barometernya. Artinya, Yesus harus menjadi ukuran hidup kita, sebab tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat sesuatu. Yesus harus menjadi teladan kita, sebab Yesus sudah memberikan teladan ketika ada didunia ini, ketaatan Kepada Bapa. Demikian kita juga sebagai orang percaya harus taat, sebab ketaatan adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi, jika kita mengaku orang percaya maka kita harus taat.
Firman Tuhan menyampaikan kan kepada kita, bahwa suatu saat pekerjaan masing-masing kita akan di uji dengan api. Oleh karena itu marilah Yesus menjadi arsitek dalam membangun kehidupan rohani kita, dan Yesus menjadi barometernya. Sebab dengan demikian jika ujian itu datang kita akan muncul seperti emas, perak dan batu permata. Tuhan Yesus memberkati. Amin. (*)