Natal dan Tahun Baru
Manado Macet Jelang Natal, Ai Minta Warga Naik Angkot
Bukan hanya di sepanjang jalur memasuki Manado yang dijubeli para pendatang. Sejumlah kawasan pertokoan di Manado pun penuh sesak.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjelang hari Natal dan Tahun Baru kemacetan di Kota Manado makin menjadi-jadi. Kendaraan mengular di mana-mana. Jalan-jalan yang biasanya menjadi alternatif dan dapat dilalui dengan lapang, kini menjadi titik kemacetan baru.
Contohnya di ruas jalan Pumorow dekat Rumah Dinas Wawali Manado Harley AB Mangindaan. Tampak antrean panjang kendaraan terjebak kemacetan akibat semrawutnya buka tutup jalur di Perempatan Banjer. Hal ini menimbulkan kekecewan sejumlah warga dari Minahasa yang memilih jalur tersebut.
"Kami memilih melewati Pumorow karena mengira jalur ini tidak macet namun ternyata spekulasi kami sama dengan banyak orang lain. Beginilah jadinya kami akhirnya harus mengorbankan sekitar dua jam tertatih-tatih di sini," keluh Melky Waleleng warga Tondano.
Bukan hanya di sepanjang jalur memasuki Manado yang dijubeli para pendatang. Sejumlah kawasan pertokoan di Manado pun penuh sesak. Ribuan orang memadati pusat-pusat belanja dan mal di kawasan Boulevard .
Hal sama juga terihat di kompleks pertokoan Pasar 45 Manado. Masyarakat Minahasa, Bitung, Sangihe dan bahkan dari Maluku dan Maluku Utara menyerbu pusat belanja di Manado yang dibuka hingga pukul 23.00 wita.
Fenomena belanja memang sudah terlihat sejak pekan lalu, dengan macetnya sejumlah ruas jalan protokol antara lain Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Piere Tendean di kawasan Boulevard. Bahkan dari Winangun hingga depan Fiesta Ria Wanea kendaraan-kendaraan pribadi tampak padat merayap bahkan beberapa saat nyaris macet total.
Hanya sesekali angkot terlihat, itu pun sudah dalam keadaan penuh, hingga membuat warga berjubel menunggu angkot di pinggir jalan.
"Sudah sekitar satu jam lebih kami menunggu angkot di sini" ujar Marsel Wakulu, warga Wanea yang menunggu angkot di depan Gereja GMIM Paulus Titiwungen.
Keluhan serupa juga disampaikan Jemes Walangitan, sopir angkot jurusan Wanea-Samrat. "Padatnya kendaraan pribadi dari luar Manado menyebabkan macet parah di ruas jalan Samrat. Penumpang memang banyak sekali tapi tidak sebanding dengan jarak tempuh yang begitu lama mencapai pusat kota," tuturnya.
Hal ini menimbulkan keprihatinan dari Ai, sapaan akrab Wakil Wali Kota Manado.
"Kami mengimbau bagi warga pendatang dan warga Manado untuk menggunakan angkutan umum saat berbelanja di Kota Manado. Ini untuk meminimalisir jumlah kendaraan yang masuk ke Manado," ujarnya.
"Namun jika memang berat untuk menggunakan kendaraan umum, baiknya datang berkelompok dalam satu kendaraan. Saya mendengar bahkan ada beberapa warga di Minahasa yang menggunakan bus dan mengangkut satu kampung untuk berbelanja. Metode tersebut juga efektif untuk mengurangi penumpukan kendaraan di Manado. Ini semua untuk kenyamaan kita bersama saat berbelanja dan menyambut Natal dengan sukacita," pungkasnya. (dma)
