Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Permesta

Taiwan Bantu Latih Pasukan Permesta

Presiden Republik Cina-Taipei (Taiwan) Chiang Kai Shek pernah merencanakan untuk mengirimkan satu resimen marinir

Editor: Aswin_Lumintang

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Presiden Republik Cina-Taipei (Taiwan) Chiang Kai Shek pernah merencanakan untuk mengirimkan satu resimen marinir dan satu skuadron pesawat tempur untuk merebut Morotai bersama² Permesta (PRRI). Namun Menteri Luar Negeri Republik Cina (Taiwan) Yen Kung Chau menentang gagasan itu. Cina Daratan (RRC Komunis) dikhawatirkan akan ikut serta membantu Pemerintah Pusat di Jakarta dan memiliki alasan untuk mengintervensi Taiwan.

Taiwan telah mengirimkan bantuan berupa sejumlah perwira menengah untuk melatih pasukan Permesta, persenjataan dan dua squadron pesawat tempur ke Minahasa untuk Angkatan Udara Revolusioner atau AUREV.

Bantuan Cina Taipei (Taiwan) kepada Permesta mengakibatkan pemerintah Indonesia mengambil tindakan terhadap WNI pro Kuomintang (WNI Keturunan Cina). Sekolah², surat² kabar dan beberapa perusahaan Cina ditertibkan. Tokoh² Cina yang pro Kuomintang ditahan, dicurigai mengadakan kegiatan subversif.
Bulan Agustus 1958, militer mengambil alih bisnis yang dipegang oleh penduduk WNI asal Taiwan.

Banyak perbekalan dan peralatan yang dibuat di Taiwan. Misalnya saja seragam berikut senapannya, dan perangko Permesta yang terdiri dari 50 sen, Rp 1,-, Rp 2,-, dan Rp 2,50 , dan juga ada granat Taipeh yang mirip botol kayu yang dilengkapi sumbuh yang diproduksi secara besar²an dan murah dilihat dari kualitasnya.

Senjata semacam Bar Bren yang kemampuannya lebih dibandingkan Bren biasa, yaitu terletak pada untaian rantai pelurunya yang panjang. Ada pula senjata anti-tank yaitu Super Bazooka, juga senjata ringan jenis Thomson dan PM atau Parabuelem yang disebut juga pistol mitraliur.

PM ini sekelas sten gun, tetapi keampuhannya karena magazin-nya berisi sekitar empat puluh butir peluru, dan daya tembakan otomatisnya sangat cepat rentetannya, sehingga mampu menebas sebatang pohon. Senjata berat lainnya yang sangat dibanggakan, baik untuk penangkis udara maupun pemusnah jarak jauh, adalah senjata bernama recoilless-gun 75 mm yang juga disebut pom-pom.

Pemancar Radio Permesta diselamatkan sementara ke Tomohon, dan mendirikan pemancar darurat di Desa Matani. Puluhan pria dari desa Kakaskasen Tomohon dikerahkan untuk mengangkut peralatan pemancar Radio Permesta di Sario Manado itu.

Sebagian peralatan Percetakan Negara Manado, yang digunakan untuk mencetak uang kertas Permesta juga sudah diungsikan ke Minahasa Selatan. Setelah dibawa ke Desa Kanonang, Kecamatan Kawangkoan, kemudian diangkut lagi ke Desa Tombasian Atas, lalu diteruskan ke lokasi perkebunan Kotamenara.

Pemancar Radio Permesta I juga kemudian dipindahkan ke dDsa Tombasian atas, lalu diteruskan ke lokasi perkebunan Kotamenara yang kelak di tempat itu berdiri Desa Kotamenara, dan ditempatkan di sana sampai pergolakan Permesta berakhir. Kepala seksi pemberitaan Radio Permesta I ini adalah Freddy Ratag.

Staf Pemerintahan Sipil Permesta yang dipimpin oleh Kolonel Joop Warouw sebagai Waperdam (Wakil Perdana Menteri) PRRI/Kepala Pemerintahan Sipil PRRI di Sulawesi juga membangun markas di sini. Pemancar Radio Permesta II ditempatkan di Modoinding dengan memanfaatkan radio pemancar bekas milik Kantor telegraf (TT) Manado.(PKBP. Jaton)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved