Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Permesta

KSAD AH Nasution Tolak Permintaan Alex Kawilarang

Resolusi Konferensi Veteran Sulawesi Utara/Tengah jang dilaksanakan di Manado dan dihadiri oleh tokoh² Veteran

Editor: Aswin_Lumintang

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Resolusi Konferensi Veteran Sulawesi Utara/Tengah jang dilaksanakan di Manado dan dihadiri oleh tokoh² Veteran, wakil² kelaskaran serta wakil dari daerah Luwuk Banggai, Posso, Palu/Donggala, Bolaang
Mongondow, Minahasa, Manado, Sangir Talaud dan Gorontalo membahas setjara mendalam pergolakan² di tanah air pada saat itu, menjimpulkan keputusan sebagai berikut:

A. 1. Mendukung sepenuhnja pernjataan KDM/Gubernur Militer SUT
jang ditetapkan tanggal 17-2-1958.
2. Mengutuk tindakan Djuanda & KSAD terhadap pergolakan
di Sumatera Tengah dan Sulawesi Utara.
3. Sehidup semati dengan tokoh² Permesta seraja menentang keras
perintah KSAD tentang pemetjatan/penangkapan Somba cs.
B. 1. Mendesak supaja semua anggota Veteran dipersendjatai kembali,
untuk merealisasikan dan mempertahankan PERMESTA.
2. Supaya dibentuk kesatuan Veteran bersendjata
jang dipimpin oleh Veteran.
3. Agar penjusunan kesatuan² tersebut dipertjajakan kepada
Veteran, jang disesuaikan dengan ketentuan² Gubernur Militer.
4. Supaya segera menempatkan tenaga² Veteran pada segala bidang.

Atas nama Konperensi Veteran,
t.t.d. - 1. John F. Malonda (Ketua),
2. S.D. Wuisan,
3. Dj.A. Musmar,
4. A.F. Nelwan,
5. Theo Najoan,
6. H. D. Johannis,
7. W. Malele,
8. Kol. Tinangon,
9. R.R.Lumi,
10. Wim Gerungan,
11. John Somba,
12. Se8l Ali Sakibu,
13. Abd. Haris Renggah,
14. Anang Idjah,
15. F.S.U. Siwu,
16. Ibu Lasut-Monding,
17. Ibu Mewengkang-Tampi.

28 Februari 1958 Menurut harian Tan Kung Pau, Jan Pantouw berada di Hongkong hari ini.
Maret 1958 Dalam bulan ini, ada beberapa peristiwa penting:

Keadaan yang genting di Sulawesi Utara akibat pemutusan hubungan Permesta dengan Pusat menjadi faktor penting penentu situasi di kota Manado. Kota Manado pada waktu itu semakin dicekam rasa tak aman.

Setiap detik warga kota seakan menanti meletusnya perang terbuka antara Pasukan Permesta dengan Tentara Pusat yang diperkirakan tak lama lagi bakal datang menyerbu daerah yang dikuasai Permesta. Karenanya warga kota Manado, berangsur² mulai mengungsi ke luar kota. Tak terkecuali instansi² pemerintah juga mulai melakukan evakuasi ke pedalaman. Kota Tomohon kemudian menjadi kota alternatif sesudah Manado.

Ketika Padang diserang, KSAD Mayjen AH Nasution memerintahkan agar Letkol Saleh Lahede dan semua tokoh Permesta di Makassar ditangkap.

J.M.J. "Noen" Pantouw diutus ke Amerika Serikat untuk mendapatkan dukungan moril dan materil bagi Permesta. Kemudian bertemu Kolonel Ventje SUMUAL di Taipei serta tokoh² Kuomintang.

Ketika itu atase militer Indonesia di Washington, Kolonel Alexander Evert Kawilarang (saat itu ia telah mendapat kenaikan pangkat otomatis Brigjen, namun belum ada pelantikan secara resmi) berhenti sebagai Atase Militer RI pada Kedubes RI di Washington, DC - AS (yang dijabatnya sejak bulan September 1956), kemudian berhenti dari dinas militer. Selanjutnya bergabung dengan Permesta (ia menolak sebutan PRRI).

Ia waktu itu didesak perwira bekas bawahannya yang saat itu sedang mengikuti pendidikan di Fort Benning, AS agar mengirim kawat kepada KSAD AH Nasution. Dengan enggan ia mengirim beberapa kawat (telegram) protes atas tindakan pemerintah pusat terhadap daerah² yang bergolak. Jawaban yang diterimanya dari KSAD ringkasnya berbunyi "Tidak akan mengubah kebijaksanaan yang telah diambil, karena baru kembali dari kunjungan ke daerah² dan ternyata semua daerah mendukungnya.

" Selain itu, tembusan jawaban ini dikirim juga kepada semua atase pertahanan/militer di luar negeri. Komentarnya kepada para perwira yang sedang mengikuti pendidikan tersebut "...memang saya sudah menduga akan menerima jawaban semacam ini. Saya sudah pikir dari semula bahwa hal ini (kawat protes) akan percuma saja."(PKBP.Jaton)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved