Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bencana Longsor

Perjalanan Kotamobagu-Manado Butuh 8 Jam

- Banjir dan longsor yang menghantam ruas jalan utama penghubung membuat kelancaran transportasi antarkota lumpuh.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Andrew_Pattymahu
 TRIBUNMANADO.CO.ID - Banjir dan longsor yang menghantam ruas jalan utama penghubung membuat kelancaran transportasi antarkota lumpuh. Perjalanan darat Kotamobagu-Manado yang biasanya memakan waktu sekitar empat jam menjadi delapan jam.

Mariska Rantung, penumpang taksi gelap asal Manado mengaku kecapekan di jalan. Berangkat dari Kotamobagu pukul 14.00 Wita, ia diperkirakan baru tiba di Manado pukul sepuluh malam.  "Sekarang masih di Tomohon," kata Ika ketika dihubungi Tribun pukul 20.30 Wita.

Perjalanan memakan waktu lebih karena kendaraan harus memutar ikut jalur Tumpaan- Kawangkoan-Tomohon.  "Awalnya lancar-lancar, masuk Amurang macet luar biasa ternyata ada longsor di Munte dan banjir di Tanawangko," katanya.

Kendaraan yang melintas di ruas jalan alternatif pun harus saling tunggu karena ruas ini sempat tertutup karena longsor di Desa Pinamorongan, Tareran. "Kalaupun berjalan itu hanya beberapa meter lalu berhenti lagi beberapa menit. Sangat mengesalkan," keluhnya.

Sebaliknya, arus kendaraan dari Manado menuju Kotamobagu pun harus berjalan pelan. Kondisi padat merayap terjadi di sepanjang Jalan Raya Manado Tomohon akibat longsor menutupi badan jalan di Kelurahan Tinoor, Tomohon Utara.

"Arus lalulintas macet bukan karena longsor tapi kendaraan dua arah dari Manado dan sebaliknya, Hanya satu mobil yang bisa melintas," ujar Ritha Pandelaki, warga Bangunan Wuwuk, Boltim yang menumpangi kendaraan umum. Manado-Tomohon yang biasa ditempuh sekitar 30 menit karena kondisi tersebut menjadi satu jam lebih.(ndo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved