Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilwako Kotamobagu

"Warga Kotamobagu Pemilih yang Rasional"

- Para bakal calon kepala daerah yang akan bertarung pada pemilihan umum wali kota dan wakil wali kota (Pilwako) Kotamobagu

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu

Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Para bakal calon kepala daerah yang akan bertarung pada pemilihan umum wali kota dan wakil wali kota (Pilwako) Kotamobagu harus memberikan pendidikan politik kepada para pemilih. Pemilihan pemimpin Kotamobagu tersebut bisa berjalan tanpa dikotori dengan politik uang.

Demikian Ahmad Ishak, tokoh muda Kotamobagu, utarakan. "Masyarakat Kotamobagu sudah termasuk pemilih yang rasional dan yang berpotensi rasional pun banyak. Para pemilih tersebut tidak perlu lagi diming-imingi uang agar memilih mereka (bakal calon kepala daerah)," ujar dia, Selasa (8/1/2013).

Dikatakan, para bakal calon bersama tim sukses jangan membodohi masyarakat dengan gembar- gembor punya uang. "Jangan membayar suara rakyat. Itu pembodohan. Calon yang sudah mempraktekan hal jahat tidak akan menjadi pemimpin yang baik," kaya pria yang biasa disapa Mat Jabrik ini.

Menurut dia, semua bakal calon yang sekarang nama-namanya sudah beredar di media massa mempunyai kans yang sama untuk memenagi pertarungan politik tersebut. Menurutnya, pemilih di Kotamobagu tetap perlu pendekatan secara kultural. Dengan pemahaman tersebut, politisi tidak akan membuat pemilih menjadi pragmatis.

"Semua berpotensi karena mereka figur-figur yang mempunyai kapasitas dan intelektual. Sebagiab dari mereka juga mempunyai pemilih tradisional. Jangan sampai para calon tersebut ketakutan karena dana," kata dia menambahkan.

Dia mencontohka uniknya pemilih di Kotamobagu pada Pilwako Kotamobagu tahun 2008 dan pemilihan legislatif 2009. Pada Pilwako 2008, pasangan Djelantik Mokodompit dan Tatong Bara yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) berhasil mengalahkan pasangan Syahrial Damopolii dan Sutomo Samad yang diusung oleh Partao Golkar.

Melihat partai pengusung, kata Mat, pasangan Syahrial-Sutomo sepertinya superior dan bisa memenangi pemilihan tersebut. "Namun nyatanya pasangan Djelantik dan Tatong berhasil memenangi Pilwako dengan raihan suara mendekati 24 ribu, sementara pasangan Yal-Sutomo berada diurutan kedua dengan raihan mendekati 18 ribu suara," dia memaparkan.

Setahun kemudian, Partai Golkar justru menunjukkan kekuatanya dalam Pileg 2009. Partai berlambang pohon beringin ini berhasil mencatatkan 10.785 suara. Sedangkan PAN meraup 7.770 suara. Alhasil di DPRD Kotamobagu, Golar mendapatkan lima kursi dan menguasia beberapa alat kelengkapan Dewan.  

"Jadi pada Pilwako itu tinggal bagaiman para calon bisa melakukan pendekatan secara cerdas. Dan, hal tersebut bukan dengan uang," kata dia menegaskan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved