Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perekonomian

Nilai Impor Sulut Meningkat 160,82 Persen

Nilai impor Sulut di bulan November 2012 mengalami peningkatan sebesar 160,82 persen

Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Deffriatno Neke

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Nilai impor Sulut di bulan November 2012 mengalami peningkatan sebesar 160,82 persen bila dibandingkan pada bulan sebelumnya. Pada bulan Oktober 2012 nilai impor sulut hanya mencapai 6,8 juta Dollar Amerika naik menjadi 17,7 juta Dollar Amerika di bulan November 2012.

"Bila dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2011, nilai impor sulut juga mengalami peningkatan sebesar 176,25 persen. Nilai impor Sulut di bulan November 2011 hanya mencapai sebesar 6,4 juta Dollar," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Albert Nicolaas beberapa waktu lalu.

Menurut Albert, peningkatan terbesar pada impor yakni gandum-ganduman sebesar 2,8 juta Dollar kemudian menyusul mesin-mesin pesawat mekanik naik menjadi 2,6 juta Dollar. Selain itu, peran terbesar dalam total nilai impor Sulut yakni komoditi kapal laut sebesar 31,71 persen.

"Sementara mesin-mesin pesawat mekanik memberikan andil sebesar 20,45 persen dan gandum- ganduman menyumbang sekitar 12,18 persen," ujarnya.

Secara kumulatif, Lanjutnya, nilai impor sulut pada posisi Januari-November 2012 tumbuh sebesar 1,81 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2011. Pada periode Januari-November 2012 nilai impor sulut mencapai 118,5 juta Dollar sedangkan periode di tahun lalu nilai impor hanya mencapai 116,4 juta Dollar.

"Peningkatan terbesar impor bila dibandingkan bulan Oktober 2012 berasal dari negara Vietnam sebesar 3,7 juta Dollar, kemudian diikuti Australia dan Finlandia masing-masing meningkat sebesar 3,5 juta Dollar dan 1,1 juta Dollar," ucap Albert.

Sementara itu, Cina memberikan kontribusi terbesar terhadap total impor sulut hingga bulan November 2012 yaitu 27,74 persen. Kemudian menyusul Australia yakni 16,61 persen, Malaysia 14,15 persen dan Thailand sebesar 10,48 persen.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved