Minahasa
Tunjangan Guru Non Sertifikasi Disalurkan Tahun Depan
Sekitar 2.000 guru non sertifikasi di Minahasa masih harus bersabar untuk mendapatkan tunjangan guru non sertifikasi.
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Sekitar 2.000 guru non sertifikasi di Minahasa masih harus bersabar untuk mendapatkan tunjangan guru non sertifikasi.
Tunjangan guru non sertifikasi untuk sembilan bulan belum bisa disalurkan sampai akhir Desember 2012 ini. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Manado, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Minahasa terlambat memasukkan daftar nama calon penerima tunjangan tersebut pada Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah.
Kepala Dikpora Minahasa, Dennie Rompas saat diwawancarai Tribun Manado mengakui pihaknya memang sedikit terlambat memasukkan daftar nama penerima tunjangan tersebut. Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan penyaluran tunjangan tersebut.
Menurutnya faktor penghambat pertama adalah terlambatnya pengiriman dana dari pemerintah pusat. Menurutnya, dana untuk membayar tunjangan guru non sertifikasi diambil dari APBN yang dikirimkan secara berkala oleh pemerintah pusat.
"Faktor kedua yang memperlambat penyaluran tunjangan guru non sertifikasi adalah Dikpora Minahasa harus memeriksa satu persatu daftar nama guru non sertifikasi," ujarnya.
Rompas menjelaskan, data guru non sertifikasi sangat cepat berubah karena ada guru yang telah menjadi guru sertifikasi dan ada pula yang pensiun. Data tersebut tidak boleh salah karena bisa jadi ada guru yang mendapat tunjangan tidak sesuai peruntukan.
Daftar nama penerima tunjangan guru non sertifikasi telah diserahkan ke bank pada Jumat (29/12). Proses proses penyaluran pada masing-masing guru tidak bisa dilakukan karena bank sudah libur.
Setiap guru non sertifikasi mendapat tunjangan sebesar Rp 250.000 per bulan. Artinya masing-masing guru non sertifikasi harusnya mendapat tunjangan sebesar Rp 2,25 juta untuk sembilan bulan.
Sandy, seorang guru non sertifikasi yang ditemui Tribun Manado mengaku kecewa tidak bisa mendapat tunjangan tersebut pada akhir tahun ini. Dirinya menjelaskan, tunjangan guru non sertifikasi ini sebenarnya masuk dalam anggaran pemasukan untuk belanja Natal dan Tahun Baru.
"Jujur saja kami kecewa karena tunjangan selama sembilan bulan tidak bisa cair saat kami benar-benar membutuhkan uang. Saya terpaksa pinjam uang dan akan diganti saat tunjangan ini telah cair," ujarnya. (luc)