Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bencana Longsor

Tertindih Papan Rumah, Jemmy tak Sadarkan Diri

Nasib naas dialami pasangan suami istri Jemmy Tatilu (52) dan Lenny Manawan (49), keduanya warga lingkungan V, Pakowa,

Editor: Andrew_Pattymahu

Jemmy mengaku saat itu ia dan istrinya hendak ke Tondano untuk bertahun baru bersama keluarga, namun karena masih hujan, Jemmy dan Lenny duduk di dalam rumah menunggu hujan reda.

"Torang dua sementara duduk-duduk ada minum Fanta, tunggu hujan brenti somo ke Tondano, tiba-tiba kita sadar so di rumah sakit," ungkap Jemmy ketika ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara.

Sambil menahan rasa sakit di bagian leher dan bagian belakang, Jemmy terbaring di sal Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bhayangkara, sementara di samping kirinya terbaring istrinya yang sementara dilakukan pengobatan oleh perawat rumah sakit.

Lenny mengalami luka sobek di bagian atas mata sebelah kiri hingga harus dijahit lukanya.

Dengan keadaan mereka saat ini, Jemmy yang sehari-harinya sebagai tukang Tela (bata merah) hanya bisa pasrah dan bersyukur, walau rumahnya yang ditinggali mereka sudah sekitar 15 tahun sudah hancur tapi keadaan mereka masih dalam kondisi baik-baik saja.

"Syukur jo torang nda apa-apa, rumah boleh buat lagi," ucap Jemmy

Stery Aring, anak mantu dari Jemmy, mengakui mereka saat itu baru saja tiba di Tompaso, Minahasa, dari rumah mereka yang tak jauh dari rumah orang tua mantunya, kemudian mendapat kabar orang tua mantunya mendapat musibah.

"Sekitar 10 menit baru sampe, kita so dapat telepon, katanya rumah papa deng mama so longsor akang, dan langsung dibawa ke rumah sakit," ungkap Stery.

Mendengar kabar itu, Stery dan istrinya kemudian langsung bergegas balik ke Manado di rumah sakit Bhayangkara.

Pantauan Tribun Manado, di lokasi longsor, rumah-rumah disekitar saling berdekatan di perbukitan. Rumah keluarga Jemmy rumah paling atas yang sudah berbatasan dengan lahan tanah bukit, dan paling puncaknya sudah ada pondasi dengan bangunan perumahan guru sekolah milik gereja Katolik Gunung Tobar.

Sebuah pohon bambu yang besar bersama material tanah menghantam rumah keluarga Jemmy, hingga rumah tersebut tergeser jatuh lagi ke bawah dan menimpa rumah milik Rotinsulu-Goni

Akibatnya, rumah milik Rotinsulu-Goni pun jadi miring seperti sudah mau roboh.

Alex Rotinsulu, pemilik rumah, mengakui saat kejadian, dia dan istri sedang duduk di dalam rumah, sementara anaknya sedang tidur di kamar.

"Kita saat itu belum lama ada kase bersih got (selokan) kong ada duduk di rumah, tiba-tiba dengar suara preekkkk lalu praaakkkk," ujar Alex

Mendengar suara itu, dia dan istrinya langsung keluar rumah, dilihatnya rumah milik keluarga Jemmy sudah berpindah dan hancur menindih bagian belakang rumahnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved