Minahasa Utara
Harga Spritus di Minut Melambung Tinggi
Jelang akhir tahun petasan menjadi langganan bagi warga masyarakat Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Minahasa Utara
Laporan Wartawan Tribun Manado Susanty Otodu
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Jelang akhir tahun petasan menjadi langganan bagi warga masyarakat Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Namun karena pengalaman di tahun-tahun sebelumnya banyak korban akibat petasan, masyarakat kemudian beralih ke Meriam Mini atau disebut Meriam Natal yang terbuat dari kaleng atau botol plastik kemasan bekas.
Untuk cara meledakkan petasan jenis ini, harus menggunakan spritus agar mampu menghasilkan bunyi yang keras. Melihat animo masyarakat yang senang menggunakan petasan jenis meriam mini, para penjual spritus memanfaatkannya dengan memasang harga hingga empat kali lipat.
Hal ini sayang disayangkan oleh masyarakat yang biasa menggunakan spritus. Pasalnya harga spritus per botol biasanya hanya dibandrol dengan harga Rp 9 ribu sampai dengan Rp 10 ribu. Namun karena banyak yang menggunakan spritus untuk petasan meriam mini harga spritus saai ini mencapai hingga Rp 30 ribu sampai dengan Rp 40 ribu per botol dengan ukuran yang sama dari harga normal sebelumnya.
"Mereka para penjual pasang tarif sesuka hati, masalahnya tidak hanya mahal tapi sekarang spritus sudah mulai langka," ungkap Ashar Suratinojo warga Kelurahan Airmadidi Atas, Kecamatan Airmadidi.
Hal senada juga disampaikan oleh Syamsudah warga Desa Kema III, Kecamatan Kema. Pada Tribun Manado Syamsudin mengimbau agar pemerintah harus turun tangan. Sebab harga yang kini ada di pasaran tak wajar lagi dan telah mengalami kelangkaan sekitar satu minggu terakhir.
"Kasihan kami warga nelayan, yang biasa menggunakan spritus untuk digunakan pada lampu petromax saat melaut. Harganya tak wajar lagi, biasa hanya Rp 10 ribu sekarang sudah mencapai Rp 40 ribu berukuran satu teh botol sosro. (nty)