Pembunuhan Bayi Kembar dalam Ember
Kesaksian Novi Wurangian atas Kematian Dua Bayi Kembarnya
Selain meraung, ia tak henti memaki dirinya sendiri.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
Novi bertutur, sejam sebelum kejadian dirinya keluar rumah menuju supermarket untuk beli susu dan pempers buat ketiga anaknya.
Novi yang tengah memeluk satu bayi lantas meletakkan bayi yang tengah dipeluknya pada pembaringan.
Segera, bayi itu bergabung dengan dua saudaranya. "yang meninggal adalah yang pertama dan ketiga, yang tersisa adalah yang kedua," sebutnya.
Sebelum pergi, ia berpesan pada Ekel dan Timothy untuk menjaga ketiga adiknya.
Belanja hampir rampung, ia dapat telepon dari seorang saudaranya tentang kematian itu. "Sampai di rumah sudah banyak polisi," sebutnya.
Berdiri tak jauh dari ibunya, Ekel dan Timothy telah hilang cerianya sejak melihat kedua adiknya yang tak bernyawa dibawa anggota polisi dari kamar mandi menuju mobil patroli. Sebelum kejadian, keduanya asyik bermain neka di jalan depan rumah itu.
Ekel, yang mengaku melihat jejak kaki di dalam rumahnya terus diam, sementara ibunya menangis menjadi - jadi.
Diamnya Ekel itu, tanda jiwanya terpukul akibat melihat mayat dua adiknya serta jejak kaki pembunuh berdarah dingin itu.
Ditanya tentang apa yang ia lihat, Ekel terus mengulang - ngulang tentang jejak kaki itu. "Saya melihat ada jejak kaki," sebutnya.
Kapolsek Malalayang, AKP Suharman menyatakan, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan misterius itu. "Kami masih melakukan penyelidikan," katanya.
Selain memasang police line di kamar mandi, aparat pun telah mengambil sidik jari dari barang - barang yang ada di sekitar TKP. "Kami masih melakukan penyelidikan," sebutnya.
Waktu ditemukan, ujar Suharman bayi itu sudah meninggal. Lanjutnya, kedua bayi malang itu telah dibawa di RS Kandou untuk diotopsi. 'Ibunya serta para saksi, juga telah dimintai keterangan di Polresta Manado," sebutnya.
Sumber : Tribun Manado Cetak