Minahasa Utara
Lahan Pertanian 99 Hektar di Likupang Timur Butuh Irigasi
- Lahan pertanian seluas 99 hektar yang berada di Desa Maen, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara (Minut)
Laporan Wartawan Tribun Manado Susanty Otodu
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Lahan pertanian seluas 99 hektar yang berada di Desa Maen, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) merupakan wilayah persawahan saat ini membutuhkan irigasi teknik. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Desa Maen, Roy Pitoy pada Tribun Manado, Jumat (23/11).
"Ini daerah persawahan sudah layak digunakan. Karena sudah dilakukan pengerukan dan telah dibangun tanggul pengaman dengan panjang 2200 meter. Yang kita butuhkan sekarang adalah irigasi teknik," kata Pitoy.
Pitoy menuturkan untuk pengerukan dan pembuatan tanggul turut dibantu oleh pihak perusahaan PT Meares Soputan Meaning (PT MSM). Oleh sebab itu Pitoy mengharapkan agar pengadaan irigasi teknik dilahan persawahan dibantu langsung oleh Pemerintah Kabupaten Minut.
"Pihak perusahaan sudah mencoba bantu, saat ini tinggal dari kesadaran pemerintah agar bisa membuatkan irigasi teknik," tambahnya.
Lanjut Pitoy dari segi debet air untuk digunakan di lahan persawahaan cukup bagus. Sebab telah dilakukan perbaikan terhadap wilayah perkebunan sekitar. Dan sumber air yang biasa digunakan untuk daerah perasawahan berasal dari Sungai Pangisan.
"Disini ada tiga sungai, Sungan Pangisan, Sungai Maen Besar dan Sungai Maen Kecil. Tapi yang digunakan untuk lahan sawah Sungai Pangisan," lanjut Pitoy.
Sebelumnya jelas Pitoy sekitar tiga tahun belakangan lahan pertanian yang seluas 99 hektar tidak dapat digunakan. Sebab ketika air laut naik, bisa sampai menyerembet ke lahan pertanian. Hasilnya lahan tersebut rusak dan tak bisa digunakan untuk menanam padi.
Kini secara keseluruhan lahan tersebut sudah dapat digunakan. Petani yang tadinya sempat beralih pekerjaan kini bisa beraktivitas kembali menggarap sawahnya. Di Desa Maen sendiri sedikitnya ada 378 kepala keluarga yang hidup dari hasil pertanian. Belum dihitung masyarakat desa tetangga yang turut mencari penghidupan di lahan persawahan Desa Maen. (nty)