Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perekonomian

Si Pedas Cabe Rawit, Penentu Inflasi Manado

Komoditas cabe rawit sangat berpengaruh terhadap perkembangan inflasi di Kota Manado.

Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Deffriatno Neke

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dantes Simbolon, komoditas cabe rawit sangat berpengaruh terhadap perkembangan inflasi di Kota Manado. Pada bulan Oktober 2012, kota Manado mengalami inflasi sebesae 0,52 persen karena di pengaruhi cabe rawit.

"Dari 0,52 persen, cabe rawit menyumbang kan inflasi sekitar 0,848 persen.  Kalau tidak ada cabe rawit Manado bisa deflasi.Cabe rawit sangat mempengaruhi perkembangan inflasi di Kota Manado," kata Dantes kepada sejumlah media, di Kantornya, Kamis (1/11/2012).

Ia menambahkan, dari bulan ke bulan, keadaan cabe rawit selalu terjadi sehingga harus menjadi perhatian pemerintah daerah, petani dan masyarakat. Hal ini guna mengontrol pergerakan cabe rawit tersebut.

"Apa yang menjadi  rumusan kongkret yang dilakukan pemerintah dan petani serta semua kalangan agar cabe rawit stabil, Bagaimana pengaturan distribusinya, dan penanamnya, ini harus dijaga, cabe rawit bahkan didatangkan di luar sulut," ujarnya.

Sementara itu, dalam bulan Oktober 2012 kemarin, komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni cabe rawit, apel, emas perhiasan, anggur, ketimun, cumi-cumi, daging babi, angkutan udara, buncis, dan jeruk nipis. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain, beras, bawang merah, tomat sayur, telur ayam ras, bawang putih, mujair, daun bawang, minuman ringan, ikan bobara dan cabe merah.

"Inflasi tertinggi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 23,08 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,05 persen. Sub kelompok sayur-sayuran mengalami deflasi tertinggi sebesar 2,04 persen," ucap Dantes.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved