Rohani Kristen
Pastor Yonas Nyanyikan Nobody's Child
Dua kelompok mudika (muda-mudi Katolik) dari dua paroki berbeda kevikepan saling berekoleksi bersama di Kamangta, Minahasa
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO- Dua kelompok mudika (muda-mudi Katolik) dari dua paroki berbeda kevikepan saling berekoleksi bersama di Kamangta, Minahasa mulai dari Sabtu (27/10/2012) sampai Minggu (28/10/2012). Kelompok mudika itu ialah mudika Santa Ursula Watutumou dan paroki Gembala Baik Paniki Bawah.
Rekoleksi ditutup dengan misa yang dibawakan oleh pastor Yonas Atdjas, Pr. Pastor Yonas, sapaan akrabnya dalam khotbahnya menyanyikan satu bait lagu Nobody's Child. Ia kemudian menterjemahkan kata-kata indah dari syair lagu itu yang intinya bercerita tentang anak di suatu panti asuhan. Anak itu buta. "Ia menangis dalam penggalan kalimat yang lain karena orang-orang hanya melewatinya. Padahal kata mereka ia cantik dan ia memiliki rambut keriting pirang yang indah. Mereka melewatinya dan memilih anak yang lain,"kata Yonas
Situasi anak di panti asuhan itu sama dengan Bartimeus dalam Injil. Bartimeus itu bukan merupakan nama karena dalam bahasa Aram Bart itu berarti anak. Sedangkan Timeus berarti nama seseorang. "Jadi Timeus itu nama ayahnya. Anak itu tidak punya nama. Ia dianggap terjadi karena kegelapan,"ujar Yonas
Bartimeus itu memakai jubah kekotoran atau jubah pengemis. Peserta rekoleksi menurut Yonas juga bisa jadi datang dengan jubah itu. Setelah rekoleksi, Jonas mengharapkan jubah itu dilepas seperti Bartimeuss yang melepas jubahnya dan menjadi murid Yesus. "Jadilah manusia baru. Di tengah dunia ini banyak orang yang buta secara rohaniah. Tugas kalianlah yang membantu mereka,"ujar Yonas
Yonas mengadakan beberapa paraliturgi untuk membuat misa menjadi kreatif. Ia menyuruh peserta pada bagian doa umat mendoakan keinginan mereka dan kemudian menuangkan air dengan gayung dari sebuah ke sebuah baskom yang lain. "Ini tanda memberi minuman kepada Yesus yang juga memberikan berkat kepada kita. Jadi kita memintanya,"kata Yonas
Yonas juga membagikan berkat melalui tangan yang saling berpegangan sebagai tanda kesatuan. Di mana berkat itu mengalir melalui ikatan tangan para peserta yang membentuk lingkaran.
Andre Sepang, Ketua Mudika Paroki Santa Ursula Watutumou mengatakan kegiatan ini merupakan suatu kebanggan. Suatu tinta emas ditorehkan kedua paroki berbeda kevikepan karena pertama kali membuat kegiatan ini. Kelompok mudika berbeda kevikepan bisa melaksanakan kegiatan bersama-sama.
Pendapat senada diberikan Jerry Rengkung , Ketua Mudika Paroki Yesus Gembala Baik Paniki. Menurutnya ini sebuah terobosan baru. Mudika dari kevikepan berbeda bisa menyatukan visi dan misi.
Salah satu peserta, Andrea Ramoh mengatakan kegiatan ini kegiatan yang positif. Apalagi banyak tantangan yang dialami anak muda. Kegiatan ini bisa menjadi alat kontrol bagi mudika. "Banyak yang telah salah jaln karena tidak ada kontrol. Kegiatan ini menjadi sarana kontrol untuk mereka selain tentunya pengembangan iman,"ujarnya.
Alvian Ratag, Ketua Panitia mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang terlibat dalam kegiatan. Ia berharap kegiatan ini dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan iman peserta yang hadir. (dma)

 
			 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											