Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pertambangan

Maraknya Tambang Ilegal, Landjar Dianggap Lemah

Sabar saja jangan dikejar-kejar terus yang pasti akan kami lakukan dalam waktu dekat.

Penulis: Aldi Ponge | Editor:
zoom-inlihat foto Maraknya Tambang Ilegal, Landjar Dianggap Lemah
Ist
Ilustrasi.
Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLTIM - Maraknya penambangan emas maupun Galian C ilegal di wilayah  Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dinilai warga sebagai bukti kegagalan kepemimpinan Sehan Landjar dan Medy Lensun sebagai Bupati dan Wakil Bupati.

Informasi yang dihimpun Tribun Manado, Kepemimpinan keduanya yang akrab dengan jargon Bersemi (bersama Sehan-Medy) ini, dinilai lemah. Terutama terkait persoalan maraknya aktivitas ilegal pertambangan berbagai jenis, yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan secara ilegal.

Pasalnya banyak perusahaan tersebut dengan hanya bermodal Ijin Usaha Pertambangan (IUP) atau Kuasa Pertambangan (KP) namun sudah melakukan kegiatan eksploitasi di beberapa titik wilayah Boltim yang kaya kandungan emas murni.

Selain penambangan Emas, saat ini marak juga pertambangan lainnya, seperti pasir besi dan galian C tanpa mengantongi kelengkapan perijinan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Instansi teknis terkait, seperti Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Kehutanan, terkesan acuh dengan persoalan tersebut. Pasalnya, kegiatan ilegal tersebut terus saja dilakukan.

"Kepempinan Bersemi ini sangat lemah, banyak aktivitas penambangan ilegal. Contohnya PT Nikita Raya, pengolah galian C di sungai Buyat kabarnya tanpa ijin. Tapi sudah lama mereka melakukan aktifitas di wilayah itu, " ujar Munafri Paputungan, salah satu tokoh pemuda Kotabunan, Minggu (28/10/2012).

Menurut Munafri, lebih parahnya lagi penambangan diduga ilegal oleh PT Boltim Prima Nusa Resources (BPNR) yang tanpa sosialisasi, tak ada ijin eksplorasi dan eksploitasi  namun dibiarkan begitu saja oleh pemkab Boltim. "Ini adalah pencurian. Saya heran, rumah sendiri dijarah, tapi mereka terkesan membiarkannya," sindir Munafri.

Beberapa waktu lalu, dalam rapat  pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)-Perubahan  dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim , Sekretaris Daerah (Sekda) Boltm, Muhammad Assagaf, menegur Kadis ESDM, Ir Jamaludin, terkait berbagai persoalan tersebut. "Kamu Jamaludin, kalau memang perusahaan tersebut (BPNR) tidak ada perijinan lengkap, langsung hentikan kegiatan mereka. Jangan takut, biar perusahaannya milik siapa," ujar Assagaf.

Sayangnya hingga kini rencana Pemkab Boltim yang digembar-gemborkan untuk melakukan penutupan terhadap aktivitas penambangan terutama Galian C tanpa pandang bulu belum juga terwujud. Waktu pelaksanaan pun terus berubah-ubah. "Sabar saja jangan dikejar-kejar terus yang pasti akan kami lakukan dalam waktu dekat," Jamaludin beberapa hari lalu dengan nada kesal.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved