Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bom Meledak di Poso

Kekuatan Penuh, Polisi Kejar Pelaku Peledakan di Poso

Tim gabungan mengejar pelaku pemboman di Poso.

Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, POSO - Kepolisian Daerah Sulawesi Tegah membentuk tim gabungan untuk mengejar pelaku pemboman di Poso.

"Tim ada yang bergerak secara terbuka dan ada juga yang tertutup," kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Dewa Parsana, Rabu 10 Oktober 2012. Tim gabungan ini terdiri dari TNI, Polisi, Densus 88, dan intelijen.

Menurut Dewa, polisi belum dapat mengidentifikasi pelaku pengeboman di garasi mobil rumah Okrifil Mamuaya alias Okri, Selasa malam 9 Oktober 2012. Ia menjelaskan, tim gabungan yang bergerak secara tertutup sudah menguasai beberapa lokasi vital (lokasi rawan) di Poso, Sulawesi Tengah.

Adapun tim yang bergerak secara terbuka sudah menyisir dibeberapa lokasi, termasuk di wilayah perbatasan. "Ini memperkecil ruang gerak pelaku," ujar Dewa menambahkan,

Pada Selasa malam sekitar pukul 20.15 Wita, terjadi ledakan Bom di garasi mobil rumah Okrifil Mamuaya alias Okri, 48 tahun. Ia adalah seorang pegawai negeri sipil Dinas Pekerjaan Umum Poso.

Rumah Okril berjarak sekitar 100 meter arah timur Kompi B Yonif 714/SM Kawua (4 KM arah Selatan Kota Poso). Bom ini diperkirakan berdaya ledak tinggi (high eksplosif). Ledakannya terdengar hingga radius 5 kilometer.

Senin, 8 Oktober lalu, Polda Sulawesi Tengah menangkap Imron, 26 tahun, terduga teroris di Jalan Kangkung Kelurahan Balaroa, Kota Palu. Imron salah seorang yang terlibat dalam jaringan Al Qaedah Indoneisa. Sehari-harinya, ia berprofesi sebagai petani.

"Kami punya tim khusus yang terus memantau pergerakan mereka, dan kami juga minta partisipasi masyarakat dalam memerangi teroris," kata Dewa. (Tempo.co)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved