Bom Meledak di Poso
Empat Jam Sebelum Ledakan, Sebuah Gereja Dibakar
Di sekitar gereja ditemukan bekas siraman minyak tanah dan bensin.
Akibat ledakan ini, tiga orang terluka, dua di antaranya polisi. Korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Poso adalah Brigadir Dua Rusliadi dan seorang satpam Bank Rakyat Indonesia, Akbar. Mereka mengalami luka-luka akibat terkena serpihan bom di bagian tangan dan kaki. Sedangkan Brigadir Ruslan menderita luka ringan di tangan.
Bangunan pos polisi yang terletak di Jalan Yos Sudarso ini mengalami kerusakan di beberapa bagian, seperti tembok retak, serta atap dan kaca jendela rusak.
Saksi peristiwa ledakan bom tersebut, Rosliana Gugus, mengatakan, ledakan terjadi sekitar pukul 06.15. "Saya dengar ada dua kali ledakan," kata Rosliana, yang bekerja sebagai Kepala SMK Gereka Kristen Sulawesi Tengah. Sekolah ini terletak di depan Pos Polantas Kabupaten Poso.
Menurut Rosliana, suara dari ledakan pertama tidak sebesar ledakan kedua. "Sampai-sampai para siswa ketakutan dan meminta pulang," kata dia. Kini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan dan membentangkan garis polisi di sepanjang tempat kejadian.
Sekitar empat jam sebelum peledakan bom di Pos Polisi, terjadi kebakaran di sebuah gereja di Kecamatan Madale, Poso. Kebakaran yang terjadi pada pukul 02.00 Senin dinihari itu diduga sengaja dilakukan orang tak dikenal. Pasalnya, di sekitar gereja ditemukan bekas siraman minyak tanah dan bensin.
Kepala Kepolisian Resor Poso, Ajun Komisaris Eko Santoso, menduga beberapa kejadian ini sengaja dilakukan kelompok tertentu untuk mengalihkan perhatian aparat kepolisian yang saat ini sudah siap-siap melakukan penyerbuan ke pegunungan Tamanjeka.
"Saya mengimbau kepada warga untuk tidak terpancing dan terprovokasi. Ini sebagai bentuk pengalihan perhatian dari mereka," kata Eko.