James Karinda: Semua Memberi Diri

Kesusksesan Kongres Nasional Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ke-33 di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) tidak lepas dari sosok Ketua Umum Panitia, James Karinda. Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mnado ini selama pelaksanaan kongres tersebut setiap hari hanya tidur selama 2 jam.

Tugas berat memang dipikulnya. Bahkan Karinda menuturkan ada beberapa hari ia tidak tidur sama sekali lantaran kegiatan yang selalu dimulai dari pagi hingga tengah malam tersebut, harus selalu dimotornya.

"Saya harus mengawasi sidang-sidang. Seusai itu panitia harus ada rapat evaluasi untuk melakukan penilaian kegiatan harian yang bertujuan untuk memaksimalkan kerja panitia di hari berikutnya," aku Karinda.

Diutarakannya kesuksesan pelaksanaan Kongres Nasional GMKI ke-33 tersebut bukan semata- mata dari dirinya saja, tetapi ia merendah dengan mengatakan semua panitia dan tokoh-tokoh senior GMKI amat meberi diri dalam event ini. Bahkan ia salut dengan tugas-tugas panitia di bawahnya.

"Semua memberi diri, kalau tidak meberi diri dengan sukacita mungkin kegiatan ini tidak akan sukses atau terbengkalai. Tetapi Puji Tuhan semua sudah berbuat maksimal dan inilah hasilnya," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Angkatan Muda Kristen (GAMKI) Manado ini, Minggu (114/5).

Ia mengucapkan terima kasih juga kepaa Pemerintah Kota Manado (Pemkot) yang memberikan dukungan penuh kepada kongres tersebut. "Pemkot sudah berusaha semakasimal untuk membantu kami," tandasnya.

Ia juga menyebut sosok Kapolda Sulut, Brigjen Pol Dicky Atotoy yang memberikan tenaga secara pribadi untuk menjaminkan kemanan bagi pantia dan peserta kongres. "Kapolda setiap hari turun ke arena kongres mamantau langsung kegiatan ini," ucapnya.

Selain itu katanya organisasi RAPI dan mahasiswa Unsrat uturt andil dalam kesuksesan tersebut. Mereka membantu panitia dalam penyedian akomodasi dan transportasi.

"Minggu ini sudah ada peserta yang pulang ke daerah asalnya seperti dari Papua yang naik kapal. Selasa depan semua peserta sudah pulang semua dan saya harus menjamin kepulangan mereka sampai ke daerah asal jadi harus kerja kers lagi," tambahnya.

Sementara itu saat ditanya soal pembagian waktunya dengan tugas sebagai anggota dewan Manado dan kepala Keluarga, Karinda menuturkan ia melihat mana yang prioritas dan tidak. "Kalau untuk tugas-tugas di dewan saya selalu memantau, misalnya ada soal administrasi dan surat-menyurat itu harus saya prioritaskan,' ucapnya.

Untuk perhatian kepada anak-naknya, Karinda selalu memotor mereka dengan menelepon supaya perhatian kepada buah hatinya selalu ada. "Saya selalu tanya soal kegiatan anak-nak mulai dari aktivitas keseharian sampai tugas pekerjaan rumah dari sekolah."

Di akhri pembicaraan Karinda menuturkan semua peserta mengaku senang dengan pelayanan dari panitia. bahkan peserta-peserta ini menghargai pengurus di Manado sebagai tim formatur untuk membentuk pengurus periode selanjutnya. (andrew)