Peristiwa Kebakaran
Baju Sidi Linda Terbakar
-Ramin Zulinda Ambar (18) Kelurahan di Ternate Tanjung Lingkungan II tak kuasa menahan kepedihan akibat kebakaran yang menimpah rumah orangtuany
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Ramin Zulinda Ambar (18) Kelurahan di Ternate Tanjung Lingkungan II tak kuasa menahan kepedihan akibat kebakaran yang menimpah rumah orangtuanya keluarga Kelurahan Ramin-Antahari, pada Selasa (25/9/2012) sekiat pukul 10.30 Wita.
Linda sapaan akrab mahasisiwi semestar I Universitas Katolik (Unika) De La Salle Manado Manado ini bahkan berusaha menerebos kobaran api, beruntung warga sekitar menahannya. Linda pun terus menangis tak berdaya melihat si jago merah sedang melalap habis rumahnya.
Saat api telah padam, Indah pun masuk kedalam rumah dan mencari barang-barang yang mungkin tersisa. Satu-persatu ditemukannya, Alkitab, Laptob dan ijazah-ijahnya yang belum sempat dilalap jago merah. "Saya tidak menangis karna yang lain hanya ini (Laptop) ada banyak data kuliah disini (laptop)," ujar Linda sambil memegang laptop dan alkitab yang baru saja ditemukan.
Linda pun menghidupkan laptopnya yang telah terkena air, syukur laptop tersebut masih bisa digunakan, lalu segera dimatikannya kembali.Usai mengecek laptopnya Linda masuk kembali ke rumah dan mencari barang-barang milik keluarganya yang mungkin masih tersisa diantara puing-puing rumahnya yang terbakar. Dengan cepat dia bergerak diantara sudut rumah. "Baju sidi saya sudah terbakar padahal tanggal 7 akan di sidi," jelas Linda.
Linda mengaku saat kejadian dirinya sedang berada di kampus dengan cepat pulang saat mengetahui rumahnya terbakar. Sedangkan ibunya yang juga pegawai Puskemas kecamatan Singkil sedang bekerja. Adik permpuannya juga berada di sekolah. "Kami semua ada tugas masing-masing tidak ada orang di rumah. Saya dengar kata orang api dari di dapur," kata Linda.
Salah satu saksi mata, Sedu Jafar 40 warga sekitar mengaku dirinya saat melihat api sudah mulai membesar dan diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik atau korsleti. "Saya lihat api sudah ada di ruang tengah," jelas Sedu kepada polisi.
Pantaun Tribun Manado, pemadam kebakaran mengerahkan 4 buah armadanya untuk memadamkan api dengan dibantu warga yang menggunakan peralatan seadanya. Hanya berselang 15 menit api telah ditaklukkan. Walaupun sebagian besar rumah terbakar dan mengalami kerusakan parah namun beruntung tak ada korban jiwa.
Selain itu masih ada barang-barang milik korban yang masih tersisa. Bahkan segompok perhiasan emas dan uang ditaksir Rp 100 juta milik korban masih terselamatkan. Kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Kapolsek pra rural Singkil Iptu Karel Tangay saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. "penyabab kebakaran masih dalam penyelidikan," terang Karel. (ald)