Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

DPRD

Interupsi 'Hujani' Sidang Paripurna Pelepasan Aset

Ada hal-hal teknis yang perlu dibicarakan lebih mendalam dengan Kotamobagu.

Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Suasana rapat paripurna pelepasan dan penghapusan aset Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Rabu (19/9/2012), sempat memanas. Bermula dari interupsi Ketua Fraksi PAN Ardiansyah Imban yang minta pelepasan aset dilakukan pembahasan mendalam lagi.

"Ada hal-hal teknis yang perlu dibicarakan lebih mendalam dengan Kotamobagu," ujar pria yang biasa disapa Ardi merujuk kepada peralihan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang yang berada di Kotamobagu.

Pernyataan Ardi tersebut mendapat sokongan Welty Komaling, dari Fraksi PDIP. Khsusus penyerahan RS Datoe Binangkan, dia minta, catatanya dibacakan pada rapat paripurnan tersebut. Hal tersebut, kata dia, bagar semua pihak bisa tahu.

Namun interupsi dari dua anggota Dewan yang terbilang masih muda usia tersebut mendapat bantahan dari Jemmy Tjia dan Yusuf Mooduto. Jemmy mengatakan pembahasan penyerahan aset tersebut telah berlangsung alot.

"Telah terjadi pembahasan yang cukup alot, termasuk penyerahan secara administrasi RS Datoe Binangkang, temasuk pembagian PNS. Saya bangga Kotamobagu masih mengijinkan pembahasan aset RS sampai beberapa bulan ke depan," kata Jemmy.

Ketua DPRD Bolmong Abdul Kadir Mangkat yang memimpin rapat akhirnya angkat bicara dan menengahi legislator yang beredbat. "Kalau (RSUD Datoe Binangkan) masih akan dibahas lebih lanjut, terkait dengan pembagian pegawai-pegawai yang ada dengan Pemkot Kotamobagu. Jadi sekali lagi masih ada waktu untuk pembahasan lebih lanjut," jelas Magkat.

Akhirnya, penandatangan pelepasan aset tersebut bisa berjalan mulus. Bupati Bolmong Salihi Mokodongan yang menyerahkan dokumen pelepasan aset kepada kepala daerah hasil pemekaran sempat membuat anggota rapat terdiam. Sang Bupati menyerahkan dalam bahasa Mongondow.

Dalam pernyataanya tersebut Salihi berharap aset-aset yang diserahkan tersebut berguna bagi daerah pemekaran. "Saya juga minta agar, masalah perbatasan yang biasanya membut panas bisa dibicarakan dengan baik," kata dia usai sidang kepada Tribun Manado.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved