Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perekonomian

Cabe Rawit Diduga Sebabkan Inflasi

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada enam kelompok pengeluaran.

Editor:
zoom-inlihat foto Cabe Rawit Diduga Sebabkan Inflasi
Ist
Cabe rawit.
Laporan Wartawan Tribun Manado Deffriatno Neke

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pada bulan Agustus 2012, Kota Manado mengalami inflasi sebesar 2,16 persen. Hal ini terpengaruh dengan pekembangan harga berbagai komoditas pada bulan Agustus secara umum menunjukan adanya kenaikan.

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada enam kelompok pengeluaran. Ini inflasi tertinggi dalam masuk tahun ini," kata Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Sulut, Dantes Simbolon di Kantornya, Senin (3/9/2012).

Enam kelompok pengeluaran yakni seperti kelompok bahanan makanan sebesar 4,41 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,30 persen, kelompok sandang 0,39 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan oleh raga 7,92 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,45 persen

"Komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni cabe rawit. Cabe rawit ini sudah menjadi momok kenaikan harga setiap tahunnya, apalagi harganya sudah naik sekitar Rp 40 ribu per kilogramnya," ujarnya.

Selain cabe rawit, juga terdapat naiknya harga angkutan udara karena mudik lebaran, kemudian, akademik atau perguruan tinggi, tomat sayur, beras, upah pembantu rumah tangga, SLTA, cakalang, ikan bakar dan telur ayam. Sedangkan harga bahan makanan yang turun yakni bawang merah, daun bawang, gula pasir, buncis, sawo putih, nanas, jeruk nipis, biskuit, kunyit, dan kembang kol.

"Berdasarkan laju inflasi tahun kalender manado mengalami inflasi sebesar 6 persen, sedangkan secara year on year mengalami inflasi sebesar 6,68 persen," ucap Dantes.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved