Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lalu Lintas

Kapolres Bantah Pemerasan di Gerbang Tol Pejagan

Kepala Kepolisian Resor Brebes AKBP Kif Aminanto membantah ada praktik pemerasan.

Editor:
zoom-inlihat foto Kapolres Bantah Pemerasan di Gerbang Tol Pejagan
Jumar Sudiyana / Radio Sonora
TRIBUNMANADO.CO.ID, BREBES - Kepala Kepolisian Resor Brebes AKBP Kif Aminanto membantah ada praktik pemerasan yang dilakukan aparatnya terhadap pengendara sepeda motor yang masuk ke Gerbang Tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah.

"Tidak benar adanya laporan seperti itu, kami tetap tindak pelanggar lalu lintas sesuai undang-undang yang berlaku," ujarnya singkat ketika ditemui dalam acara Halalbihalal dan Penutupan Operasi Candi 2012 bersama Seluruh Anggota Kepolisian Resor Brebes, Senin (27/8/2012).

Sebelumnya tersiar kabar bahwa pengendara sepeda motor yang sering melintas di pertigaan Gerbang Tol Pejagan harus berhati-hati dan waspada. Pasalnya, jika salah masuk ke dalam jalur tol, tilang dari polisi sudah menunggu. Tidak hanya tilang, kabarnya, polisi pun kerap melakukan aksi pemerasan.

Berdasarkan pantauan Tim Mudik Radio Sonora, siang ini, sebenarnya Pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes sudah memberi rambu-rambu lalu lintas 100 meter sebelum Gerbang Tol Pejagan. Namun, umumnya pengendara sepeda motor tidak memperhatikan rambu tersebut.

Joko Riyanto (26), pemilik warung di pertigaan Gerbang Tol Pejagan, menuturkan, pada hari-hari biasa banyak pengendara sepeda motor yang berasal dari luar daerah Brebes kebingungan ketika berada di pintu tol sehingga rata-rata terjebak masuk ke jalan tol. Biaya untuk menebus  surat tanda nomor kendaraan (STNK) juga tidak tanggung-tanggung mahalnya.

Kabarnya, para pengendara sepeda motor harus merogoh uang mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 1.500.000. Bahkan, ada juga yang sepeda motornya terpaksa ditahan polisi. Menurut Joko, polisi biasanya langsung memberikan sanksi tilang bagi pengendara sepeda motor tersebut dengan uang tebusan yang bervariasi.

Bahkan, beberapa waktu lalu ada seorang pengendara motor dari Wonosobo, Jawa Tengah, yang tersesat masuk tol yang tak punya uang. Untuk menebus STNK-nya, orang tersebut menjual ponselnya agar bisa pulang ke Wonosobo.

Para pengojek yang sering mangkal di ujung Gerbang Tol Pejagan juga mengaku kasihan terhadap para pengendara sepeda motor yang sering tersesat masuk ke dalam tol. Mereka kerap membantu para "biker" itu dengan sedikit teriakan dari pinggir jalan agar berjalan lurus arah ke Jalan Raya Pantura Pejagan-Tanjung.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved