Bunuh Diri
Anggota TNI dI Wori Tembak Kepala Sendiri
Menyedikan. Anggota Tentara Nasiaonal Indonesia (TNI) Angkatan darat (AD), bernama Prajurit Dua (Prada) Bayu
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO--Menyedikan.
Anggota Tentara Nasiaonal Indonesia (TNI) Angkatan darat (AD), bernama
Prajurit Dua (Prada) Bayu (20) warga Madiun, Jawa Timur tewas
mengenaskan, pada Minggu
(19/8/2012) sekitar pukul 05.00 Wita.
Informasi
yang dihimpun Tribun Manado, Prada Bayu yang merupakan anggota Kompi
Kavaleri dan tank yang bermarkas di Wori. Prada Bayu tegah mengakhiri
hidupnya dengan cara menembak kepalanya dengan pistol milik rekannya
sesama anggota kompi tersebut.
Pria
yang telah menjadi tentara di usia 18 tahun ini diduga mengakiri
hidupnya karena mengalami ganguan jiwa yang tidak dapat diatasinya
sehingga mengakiri hidupnya di barak personil tepat di hari raya Idul
Fitri.
Kejadian
yang sempat
menghebohkan warga penghuni asrama Kompi Kavaleri (Kikav) terjadi
disaat mereka sedang bersiap mengikuti solat Idul fitri di lapangan
markas tersebut.
Sumber
di Kikav yang enggan menyebutan namanya kepada Tribun Manado mengatakan
korban sempat dilarikan ke rumah sakit Robert Wolter Mongisidi Teling
namun nyawanya tidak bisa tertolong karena telah menghembuskan
nyawahnya. "Dia sepertinya stres," ujarnya, Selasa (21/8/2012)
Dia
menuturkan beberapa waktu lalu, korban sempat 3 kali hilang dari satuan
karena masuk ke dalam hutan di pegunungan dekat markas mereka. Korban
yang sudah dua tahun bertugas sebagai anggota TNI ini bahkan sempat
mengaku bahwa dirinya sedang diajak
seorang wanita ke tempat pelariannya tersebut. "Dia pernah 3 hari masuk
hutan tidak pulang," katanya lagi.
Dia
melanjutkan usai di larikan dirumah sakit jenasah korban di bawa
kembali markas satuannya. Namun dihari yang sama jenasah korban langsung
diterbangkan ke kampung halamannnya. "Jam 3 jenasahnya langsung
diterbangkan ke Madiun, " ungkapnya lagi.
Pantaun
Tribun, situasi markas Kikav di desa Wori terlihat tidak ada yang
menonjol. Para prajurit dan perwira melakukan aktivitas seperti biasa.
Puluhan pekerja lainnya sedang mengerjakan bangunan perkantoran lainnya.
Beberapa anggota dan warga sekitar membenarkan peristiwa tersebut namun
enggan menceritkan kronologo
kejadian.
Sayangnya,
komandan kompi tidak bisa ditemui untuk di mintai keterangan peristiwa
tersebut. sehingga belum ada pernyataan resmi dari pihak kompi Kavaleri
mengenai peristiwa tersebut
Pihak
Komando Resrot Militer (Korem) 131/Santiago Manado saat dikonfirmasi
melalui Kepala Staf Korem Letkol Herman Watulangkow mengaku belum
mengetahui perihal tersebut karena dirinya sedang cuti. "Maaf
komandannya (Kokav) kebetulan lagi sekolah di Bandung, Hpnya tidak
aktif," ujar Herman menjelaskan Kikav bukan di bawah komando Korem tapi
Kodam VII Wirabuana Makassar. (ald)
Berita Terkait