Hukum
Kekerasan dalam Rumah Tangga Bukan Aib
Makin maraknya laporan ibu rumah tangga terhadap suami mereka ke polisi terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Makin maraknya laporan ibu rumah tangga terhadap suami mereka ke polisi terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mendapat dukungan aktivis perempuan.
Komisi daerah (Komda) Perempuan dan Anak (PA) Vanda Rorimpandey menuturkan dukungannya agar wanita melaporkan setiap KDRT yang telah melampaui batas ke polisi. "KDRT itu masalah, bukan aib jadi tidak usah ditutup-tutupin seperti orang menutupin Aib. Dia (KDRT) masalah jadi harus diselesaikan," terang Vanda.
Menuturnya kekerasan itu bukan hanya secara fisik tetapi bisa juga secara verbal. Namun Dia mengatakan tidak semua masalah KDRT diselesakan ke jalur hukum bisa diselesaikan dengan membicarakannya dengan baik-baik antara keduanya. "Harusnya memang ada pengetahuan dasar dari kedua bela pihak. Kedunya harus menyadari bahwa tidak ada alasan apapun untuk melakukan kekerasan. Tapi salah satu kalau sudah melampaui batas yaitu babak belur harus segera dilaporkan," ujar Vanda.
Dia mengungkapkan dari pengamatannya baik dari media massa maupun dalam pendampingan bagi pasangan yang bermalasalah. KDRT pada umumnya terjadi ditingkatan keluarga yang berpendidikan rendah. Adapun motifnya adalah ekonomi atau faktor orang ketiga.
"Rata-rata faktor ekonomi, juga yang paling dasar bahwa pendidikan. Itu biasanya, terjadi selalu di masyarakat dengan pendidikan sangat rendah tetapi bukan berarti yang berpendidikan tinggi terbebas dari KDRT tapi rata-rata seperti itu," jelas bendahara Komda PA Sulut ini.
Vanda menghimbau kepada pasangan suami istri yang terlibat dalam kasus KDRT seperti itu jangan selalu melaporkannya ke polisi.
"Diharapkan jangan langsung ke polisi. Diselasaikan berdua atau cari orang dipercaya seperti orang terdekat tetapi orang yang terbaik bisa bantu menyelesaikan masalah, itu sangat membantu," katanya sambil menyayangkan belum dikenal konsultan perkawinan di Manado . (ald)