Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perekonomian

Ekonomi Sulut Didominasi Masyarakat Berpendapatan Rp 2 Juta

BPS Sulut mencatat indeks tendensi konsumen Sulawesi Utara pada triwulan II 2012 memperlihatkan kondisi ekonomi konsumen mengalami peningkatan

Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Deffriatno Neke

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat indeks tendensi konsumen (ITK) Sulawesi Utara pada triwulan II 2012 memperlihatkan kondisi ekonomi konsumen mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya. Membaiknya kondisi ekonomi konsumen terutama didorong dari peningkatan rumah tangga.

"Tingkat inflasi selama bulan April-Mei 2012 sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sehingga tingkat konsumsi rumah tangga meningkat. Peningkatan tingkat konsumsi rumah tangga pada triwulan II dipengaruhi budaya Pengucapan Syukur sebagian masyarakt Sulut pada awal bulan Juli berkaitan dengan panen raya cengkih," kata Kepala BPS Sulut, Dantes Simbolon di Kantornya, Senin (6/8).

Menurut Dantes, rata-rata pendapatan pendapatan rumah tangga sebulan dengan kondisi ekonomi di triwulan II 2012 di dominasi konsumen dengan pendapatan Rp 2 juta keatas. Hal ini didorong besarnya peningkatan pendapatan rumah tangga dan tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan.

"Sedangkan untuk konsumen dengan pendapatan Rp 2 juta kebawah walaupun tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi beberapa komoditi makanannya lebih rendah dibandingkan dengan kelompok Rp 2 juta keatas. Tetapi pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari relatif lebih rendah dari kelompok konsumen Rp 2 juta keatas," jelasnya.

BPS memperkirakan nilai ITK Sulut pada triwulan III 2012 akan terus membaik dan tingkat optimisme konsumen akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan II 2012. perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan III 2012 didorong peningkatan pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang tahan lama.

"Perbaikan ekonomi konsumen pada triwulan III 2012 diperkirakan hanya terjadi pada rumah tangga berpendapatan kurang dari Rp 2 juta. Kondisi ekonomi konsumen untuk rumah tangga berpendapatan Rp 2 juta keatas diperkirakan menurun karena mereka memperkirakan pendapatan rumah tangganya tetap atau bahkan menurun sehingga tak punya rencana untuk membeli barang- barang lama," ucap Dantes.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved