Pertambangan
Tak Ada Fasilitas Air Bersih di Desa Maen dan Wineru
Satu diantara yang menjadi persoalan yakni pengadaan air bersih.
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Demonstrasi yang dilakukan warga Desa Maen dan Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Minut kepada PT. Meares Soputan Mining (MSM) bukanlah tidak beralasan. Saking banyaknya permasalahan yang tidak terselesaikan secara duduk bersama mengakibatkan langkah aksi turun ke jalan menjadi pilihan warga belakangan ini.
Satu diantara yang menjadi persoalan yakni pengadaan air bersih. Tetapi hingga kini belum terpenuhi, malah yang ada sumber air satu-satunya yang digunakan untuk lahan perkebuhan kini telah tercemar.
"Aliran air di sungai itu kita gunakan untuk area perkebunan, sekarang kita sudah tidak bisa tanam padi karena airnya sudah tidak bisa dipakai. Penyebabnya karena telah terkena limbah. Biasanya air disungai kabur nanti kalau hujan turun, sekarang meski panas terik air sungai tetap kabur," ungkap Rusli Ibrahim selaku Tokoh Masyarakat setempat kepada Tribun Manado, Selasa (24/7).
Ketakutan pihak perusahaan yang tidak ingin bertemu dengan warga dinilai oleh Ibrahim karena sudah terlalu banyak janji yang diungkapkan tetapi tak terakomodir. Belum lagi banyaknya kesalahan yang sering dilakukan baik dalam pemenuhan tenaga kerja maupun permintaan warga yang ingin bertemu untuk mencara solusi secara bersama-sama.
Sejumlah organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat pun turut prihatin atas perlakuan pihak MSM kepada warga. Di antaranya Organisasi Masyarakat Bintang Muda Minahasa Utara (BMMU) yang menilai pihak perusahaan tidak kooperatif sehingga menimbulkan penilaian negatif dari masyarakat.
"Tutup saja MSM kalau tidak bisa menyelesaikan permasalaan dengan masyarakat. Ini baru permulaan , bagaimana nanti kalau ada pencemaran, apabila baru masalah sekecil ini sering lari dari kenyataan," tutur Donald Rumimpunu selaku Ketua BMMU.
Ketua Umum Lembaga Anti Korupsi dan Pemerhati Pembangunan Nasional (LAK-P2N) Sulut, Novie Ngangi juga menambahkan bahwa sebelumnya telah dilakukan pertemuan antara pihak manajemen MSM dan sejumlah Hukumtua lingkar tambang untuk mencari solusi bersama.
Dalam pertemuan tersebut Direktur MSM, Viktor Malonda menjanjikan akan menyerahkan 537 paket pekerjaan kepada warga lingkar tambang. Syaratnya setiap masyarakat melalui Hukumtua harus membuat CV agar paket tersebut akan diserahkan ke CV yang kerjanya diatur oleh CV sesuai dengan paket yang diperoleh. Tetapi semua itu dinilai omong kosong sebab hingga kini tak ada reaslisasinya.
Menanggapi hal ini Ketua DPRD Minut, Berti Kapojos mengatakan upaya untuk mempertemukan antara warga dan pihak perusahaan sudah pernah dilakukan pada Februari lalu. Dalam pertemuan tersebut disepakati akan dilakukan sosialisasi ke delapan desa binaan lingkar tambang di Kecamatan Likupang Timur secara bertahap.
"Yang saya tahu sekarang sudah jalan, meski memang baru satu desa karena kan semuanya bertahap. Pasti delapan desa ini semuanya akan dilakukan sosialisasi. Tidak hanya di Minut tetapi juga di tiga kelurahan yang masuk wilayah Kota Bitung," jelas Kapojos.