Curanmor
Motor Pinjaman Hilang Saat Berbelanja
Wajah Yosafat Talungseke (25), warga kelurahan Malendeng lingkungan I, kecamatan Tikala tampak muram
Penulis: Aldi Ponge | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Wajah Yosafat Talungseke (25), warga kelurahan Malendeng lingkungan I, kecamatan Tikala tampak muram saat melaporkan kasus pencurian yang dialaminya pada Jumat (13/7/2012).
Ada yang terpendam dihati Yosafat yang datang bersama istrinya saat antre di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Manado. Ketika tiba bagiannya untuk mengadu, Yosafat lalu meluapkan kekesalannya. Pasalnya, sejam sebelumnya dirinya mengalami pencurian sepeda motor.
Nada pria 25 tahun ini tampak emosional saat menyampaikan kronologi kejadian dihadapan polisi. Semua yang membebani pikirannya beberapa saat lalu coba diluapkannya dalam sebuah laporan dihadapan polisi.
Yosafat menuturkan saat itu dia beberlanja di sebuah toko di kawasan pasar 45 di kelurahan Calaca. Mereka pun masuk ke dalam toko untuk berbelanja kebutuhan rumah tangganya. "Motor hanya diparkir tidak jauh dari toko," ujar Yosafat.
Merasa aman dengan meninggalkan setirnya terkunci, dirinya pun meninggalkan sepeda motor sepeda motor Yamaha Vega R DB 9248 AU tersebut terparkir. Namun hanya berselang beberapa saat, mereka kembali motor tersebut sudah tidak ada ditempatnya. "Tapi saat sudah mau pulang motor sudah tidak ada," katanya.
Dirinya, pun masih berusaha mencari dengan menanyakan ke warga yang ada di kawasan tersebut. Tidak ada yang tahu. Semuanya tidak melihat ke mana perginya motor tersebut. "Sempat heboh warga sempat bersama-sama mencari namun tidak ketemu. Tidak ada yang tahu siapa yang mengambilnya," tuturnya.
Kini masalah lain muncul, sepeda motor tersebut ternyata adalah milik pamannya Benhard Talungseke (48), yang dipinjamnya. Malah sepeda motor tersebut kini hilang. Yosafat bingung mempertanggunjawabkannya kepada sang pemilik.
Merasa keberatan dengan peristiwa itu, dia akhirnya memilih melaporkan kejadian itu ke polisi. Akibat kejadian itu, korban mengaku mengalami kerugian material sebesar Rp 7 juta.
Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Amran Ampulembang saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas AKP Deesy Hamang membenarkan adanya laporan tersebut. "Kasusnya masih dalam penyelidikan," jelas Hamang.
Seperti diwartakan sebelumnya, Kapolda Sulut Brigjen Dicky Atotoy telah memerintahkan jajrannya untuk melumpuhkan para residivis pencurian kendaraan bermotor. Dia berharap dengan shock terapy ini para pelaku curanmor bisa berhenti. Menanggapi perintah kapolda tersebut Kapolresta Manado Kosbel Pol Amran Ampulembang langsung membentuk tim khusus (timsus) untuk mengungkap jaringan atau gembong curanmor tersebut. Usaha ini pun mulai menunjukkan hasilnya sehingga dalam 2 bulan terakhir berhasil mengungkap dan menangkap 10 tersangka curanmor.