Pertambangan
Ammalta dan Walhi Tinjau Lokasi SEJ
Perusahaan tambang PT Sumber Energi Jaya (SEJ) di desa Karimbow mendapat kunjungan dari beberapa LSM
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID,AMURANG- Perusahaan tambang PT Sumber Energi Jaya (SEJ) di desa Karimbow mendapat kunjungan dari beberapa LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup, Jumat (2/7).
LSM yang datang di antaranya dari Aliansi Masyarakat Menolak Limbah Tambang (Ammalta), Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Koffas, dan yayasan Suara Nurani.
"Kami datang melakukan pemantauan terhadap perubahan bentang alam dan pencemaran yang terjadi di lokasi pertambangan PT Sumber Energi Jaya, sesuai dengan kesepakatan pengawasan bersama Pemkab Minsel," ujar Dirut Eksekutif Ammalta Didi Koleangan.
Kedatangan mereka disambut oleh general menejer PT SEJ Budiman, dan Agustinus Wendi penanggungjawab teknik operasional dan lingkungan, hukum tua desa Tokin, Karimbow, dan Karimbow Raya dan beberapa staff, juga petugas kepolisian yang sudah menunggu kedatangan rombongan di aula PT SEJ di daerah Karimbow.
Rombongan kemudian diajak meninjau pabrik pengolahan material yang sementara dalam pengerjaan.
"Masih dalam pembenahan konstruksi bangunan pabrik, karena selama ini kami masih fokus pada pembukaan jalan, secara keseluruhan pabrik baru 20 persen terpasang," jelas Budiman.
Ia menambahkan, mesin pabrik ini hanya mampu mengolah material tambang dalam skala kecil."Kalau sudah operasi, pabrik ini hanya mampu olah material lima ton per jam," tuturnya.
Dijelaskannya, saat ini juga alat beberapa kali dilakukan uji coba, untuk memastikan agar saat operasi nanti, tidak ada yang rusak."Karena kalau rusak, untuk perbaikannya akan membutuhkan waktu yang lama, makanya kami memastikan," tuturnya.
Nampak juga, kolam penampungan limbah belum siap digunakan, kerena seluruhnya belum dilapisi oleh geo membran."Ada tiga kolam penampungan limbah, kolam pertama untuk penguraian racun atau detoksin, setelah itu dialirkan ke kolam baku mutu, setelah itu ke kolam ke tiga, itu juga belum selesai dikerjakan," jelas dia.
Ia mengatakan, kolam penampungan belum selesai dilapisi lapisan geo membran, atau anti resap."Di bawah kolam ada sumur pantau, untuk mengontrol kalau ada rembesan," ujarnya.
Dari hasil pemantauan, LSM belum menemukan adanya perubahan bentang alam yang mencolok."Perubahan bentang alam hanya sedikit, karena ternyata pabriknya kecil, dengan tiga tromol di dalamnya, juga belum terjadi pencemaran, karena pabrik belum beroperasi," jelas Didi Koleangan.
Meski terbilang pabrik kecil, namun pengawasan akan terus dilakukan."Kami akan datang lagi untuk melakukan pemantauan lanjutan," jelasnya.