Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perekonomian

Posisi Utang Luar Negeri dapat Meningkatkan Kepercayaan Asing

Bank Indonesia selalu memantau rasio beban utang secara berkalam

Laporan Wartawan Tribun Manado Deffriatno Neke

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Suhaedi, mengatakan, peningkatan posisi utang luar negeri saat ini dapat mencerminkan meningkatkan kepercayaan asing kepada Indonesia. Namun demikian, menurutnya, perlu dicermati agar kemampuan ekonomi dalam memenuhi kewajiban pembayaran luar negeri tetap terjaga.

"Oleh karena itu, Bank Indonesia selalu memantau rasio beban utang secara berkalam Meskipun berdasarkan pengamatan kami, telah terjadi peningkatan posisi utang luar negeri swasta, bahkan menyamai posisi pada tahun 1997 dan 1998 namun rasio utang luar negeri Indonesi secara keseluruhan semakin membaik," kata Suhaedi ketika memberikan sambutan dalam acara Forum Kemitraan Korporasi dan Bank Indonesia di Kantor BI Provinsi Sulut, Kamis (24/5).

Ia mengatakan hal ini tercermin dari rasio utang luar negeri indonesia terhadap GDP Indonesia pada Q1 2012 sebesar 26,2 persen. Menurut Suhaedi, keadaan tersebut jauh lebih baik dibandingkan saat terjadinya krisis mini pada tahun 2005 sebesar 46,5 persen.

"Utang luar negeri memiliki peran yang semakin penting sebagai salah satu alternatif pembiayaan. Tidak dapat dipungkiri perkembangan ekonomi indonesia yang cukup resilien terhadap dampak krisis di eropa, telah meningkatkan kepercayaan investor atau kreditur asing untuk menanamkan modal dan memberikan utang luar negeri ke Indonesia," ujarnya.

Saat ini performa perekonomian indonesia stabil dengan tren penurunan suku bunga sejak per 10 Mei 2012 masih sebesar 5,75 persen, ekspektasi inflasi terjaga 4,5 persen YOY. Dan pertumbuhan ekonomi yang positif 6,4 persen pada Q2. Selain itu Indonesia juga diperkuat dengan peningkatan sovereign rating ke level investment grade dari lembaga pemeringkat Fitch dan Moodys yang menyebabkan biaya utang luar negeri semakin murah.

"Bukan hanya pemerintah, dunia usaha juga semakin tertarik untuk menggunakan dana dari luar negeri tersebut untuk meningkatkan produktivitas sehingga meningkatkan posisi penting utang luar negeri bagi sektor swasta," ucap Suhaedi. (def)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved